Peringatan Dini Hari Ini, 8 September 2023, BMKG: 18 Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem
Peringatan dini pada hari ini, 8 September 2023, 18 wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan kilat dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Jumat, 8 September 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Berdasarkan laporan terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi di 18 wilayah di Indonesia.
Terpantau 14 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.
Sementara 4 wilayah lainnya akan mengalami potensi cuaca ekstrem angin kencang.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Jumat, 8 September 2023: Perairan Selatan Banten Capai 4 Meter
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Waspada 14 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada Jumat, 8 September 2023
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Hari Ini Jabodetabek, BMKG: Hujan Ringan Mengguyur Wilayah Bogor pada Kamis, 7 September 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Utara
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia Hari Ini, Jumat 8 September 2023, BMKG: Kalimantan Utara Hujan Lebat
Pemicu Cuaca Ekstrem
Daerah Pertemuan dan Perlambatan Kecepatan Angin (Konvergensi).
Terpantau di Wilayah Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur.
Selain itu Jawa Tengah, Sulawesi bagian tengah, Sulawesi bagian utara, Papua Barat, hingga Papua juga akan terjadi konvergensi memanjang.
Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Sumatera Utara, Laut Banda, Laut Seram juga terpantau menjadi daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)