Pilpres 2024 Kian Dekat, Ini Kekurangan dan Kelebihan 6 Nama Kandidat Cawapres Ganjar dan Prabowo
Berikut kekurangan dan kelebihan 6 nama kandidat calon wakil presiden atau Cawapres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) semakin dekat.
Namun hingga kini, ada dua gerbong koalisi yang masih belum menentukan sosok cawapres yang menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.
Dua gerbong koalisi yang masih belum menentukan adalah gerbong koalisi Indonesia maju yang mengusung Prabowo Subianto menjadi capres dan koalisi pendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Namun begitu, setidaknya ada 6 nama kandidat cawapres terkuat yang digadang-gadang bakal mendampingi Prabowo dan Ganjar.
Mereka pun dinilai memiliki nilai plus dan minus jika didapuk menjadi cawapres.
Erick Thohir
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai bahwa Erick Thohir menjadi salah satu kandidat yang kuat menjadi cawapres Prabowo.
Pasalnya, Partai Amanat Nasional (PAN) telah memberikan endorse kepada Erick.
Baca juga: Mahfud MD Respons Godaan PDIP Terkait Cawapres Ganjar: Saya Catat Semua
Ia menuturkan bahwa kelebihan Erick dinilai punya jabatan sebagai Menteri BUMN yang merupakan jabatan startegis.
Tak hanya itu, Erick juga dinilai memiliki finansial yang mumpuni untuk menjadi cawapres.
"Ya mungkin Erick Thohir plusnya sebagai menteri BUMN, punya jabatan, punya uang," kata Ujang saat dikonfirmasi, Jumat (15/9/2023).
Ujang menambahkan kekurangan Erick Thohir jika ditunjuk menjadi cawapres adalah tidak punya parpol.
Selain itu, kinerja BUMN yang masih memiliki banyak utang juga bisa menjadi pengganjal.
"Minusnya dia nggak punya partai walaupun diusung oleh PAN. Artinya walaupun PAN mati-matian mengusung Erick Thohir, minusnya lagi BUMN masih banyak utang, banyak yang bangkrut BUMN-nya," katanya.
Ridwan Kamil
Tak hanya Erick, nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga kerap dibicarakan sebagai sosok potensial menjadi cawapres.
Bukan tanpa sebab, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, memang memiliki kelebihan tersendiri.
Ia menyatakan bahwa Ridwan Kamil memiliki kelebihan sebagai mantan Gubernur Jawa Barat yang memiliki pemilih yang besar.
Baca juga: Prabowo seusai Pertemuan Anggota KIM: Tim Pemenangan Nasional akan Disusun, Cawapres Masih Digodok
Selain itu, Kang Emil juga dinilai baik dalam mengelola sosial media untuk menggaet anak muda.
"Jadi kalau Ridwan Kamil kelebihannya mungkin dia mantan Gubernur Jawa Barat yang jumlah pemilihnya besar. Lalu pemain handal media sosial katakanlah banyak disukai anak anak muda," katanya.
Namun begitu, kata Ujang, Ridwan Kamil memiliki kekurang jika maju menjadi cawapres.
Ganjalan utamanya adalah tidak memiliki kendaraan politik untuk maju lantaran partai Golkar menolak mendorongnya menjadi cawapres.
"Kekurangannya solo karir, pemain tunggal begitu. Dulu ketika diusung Gerindra PKS menjadi Wali Kota lalu Gerindra dan PKSnya ditinggal lalu di Gubernur dari NasDem, NasDemnya ditinggal. Sekarang masuk Golkar ingin jadi cawapres tapi Golkarnya nggak mau," kata Ujang.
"Jadi dalam politik-politik dia solo karir artinya tidak institusional, tidak bergabung dalam partai. Hanya bergabung partai seumur jagung itu pun karena kebutuhan juga. Kebutuhan politik mungkin ingin masuk jadi cawapres maupun gubernur. Kekurangan lainnya Ridwan Kamil banyak membangun pecitraan," lanjut dia.
Mahfud MD
Nama Menko Polhukam RI Mahfud MD juga kerap digadang-gadang menjadi cawapres.
Menurut Ujang, Mahfud memiliki kelebihan yang banyak disukai oleh anak muda.
"Mahfud MD kelebihannya dia menko polhukam, jabatan strategis. Dia juga disukai oleh anak-anak muda karena twit-twitannya terhadap pengawalan Sambo, BLBI, pajak yang diungkap triliunan itu banyak disukai oleh anak-anak muda," katanya.
Lebih lanjut, Ujang menambahkan kekurangan dari Mahfud MD jika terpilih menjadi cawapres karena tindakannya yang kerap mengkomentari banyak hal yang membuatnya dinilai negatif masyarakat.
"Lalu kekurangannya terlalu sering berkomentar sehingga lawan-lawan politiknya menganggap dia itu pengamat bukan pejabat. Setidaknya itu menjadi kelebihan dan kekurangan," jelasnya.
Sandiaga Uno
Nama keempat yang menjadi pembicaraan untuk menjadi cawapres adalah Menparekraf Sandiaga Uno.
Ujang menyatakan bahwa nama Sandiaga bisa jadi pertimbangan karena memiliki kekuatan finansial yang besar.
"Sandiaga Uno mungkin orang kaya, kekuatan finansial dia menteri. Itu kelebihan," jelasnya.
Akan tetapi, Ujang menambahkan Sandiaga Uno memiliki kekurangan tersendiri.
Yakni, eks Kader Partai Gerindra itu diasumsikan masyarakat sebagai kutu loncat karena berpindah-pindah parpol.
"Kekurangannya mungkin dia dianggap kutu loncat," katanya.
Gibran Rakabuming Raka
Selanjutnya, ada nama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang juga dikaitkan menjadi cawapres Prabowo.
Lantas, apa kelebihan Gibran jika menjadi cawapres?
Menurut Ujang, kelebihan Gibran hanya satu yaitu dia merupakan Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Gibran ya kelebihannya dia anak presiden," kata Ujang.
Di sisi lain, Ujang menuturkan kekurangan Gibran dinilai sangat banyak.
Satu di antaranya masih belum memiliki prestasi yang jelas saat menjabat Wali Kota Solo.
"Kekurangannya banyak. Prestasi di Solo juga belum jelas," jelasnya.
Airlangga Hartarto
Nama terakhir yang digadang-gadang menjadi cawapres adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Nama Airlangga juga sudah diajukan agar dipilih menjadi cawapres Prabowo.
Ujang mengatakan kelebihan Airlangga adalah menduduki jabatan strategis sebagai ketua umum parpol dan menteri perekonomian RI.
"Airlangga kelebihannya Ketua Umum partai, menteri," katanya.
Sementara itu, Ujang menambahkan kekurangan Airlangga adalah memiliki elektabilitas yang tidak terlalu besar.
"Kekurangannya elektabilitasnya ya kecil," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.