Profil CEO Termuda General Electric Indonesia Handry Satriago, Meninggal Hari Ini, Lumpuh sejak Muda
Profil CEO General Electric (GE) Indonesia, Hendry Satriago yang meninggal dunia hari ini, Sabtu (16/9/2023) karena sakit kanker gelenjar getah bening
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil CEO General Electric (GE) Indonesia, Handry Satriago yang meninggal dunia hari ini, Sabtu (16/9/2023) pukul 07.50 WIB karena sakit.
Handry divonis pada usia 17 tahun terkena penyakit kanker getah bening yang membuatnya harus memakai kursi roda hingga sekarang.
Ia diketahui merupakan CEO termuda di perusahaan General Electric Indonesia yang merupakan bagian dari perusahaan multinasional teknologi dan jasa berbasis di Amerika Serikat.
Lantas, bagaimanakan dengan sosok Handry tersebut?
Profil Handry Satriago
Baca juga: BREAKING NEWS! CEO General Electric Indonesia Handry Satriago Dikabarkan Meninggal Dunia
Dikutip dari Wikipedia, Handry kelahiran 3 Juni 1969 di Pekanbaru, Riau, merupakan CEO dari GE Indonesia, bagian General Electric Company, salah satu perusahaan terbesar dan tertua di dunia.
Ia pertama kali bergabung dengan GE pada tahun 1997.
Handry tercatat pernah bekerja di beberapa perusahaan lokal sebagai Direktur Business Development.
Handry juga pernah menjadi anggota dewan Penasihat di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Handry juga menjabat sebagai anggota Komite Indonesia di US-ASEAN Business Council.
Pria yang gemar membaca, mengoleksi lukisan tradisionall Bali dan travelling ini berasal dari keluarga Minang.
Kini, Handry diketahui bermukin di Jakarta bersama sang istri, Dinar Sambodja yang merupakan mantan koleganya di GE Lighting Indonesia.
Riwayat Pendidikan
- SMA Labschool Jakarta
- S1 IPB jurusan Teknologi Industri Pertanian 1993
- S2 IPMI (Cum Laudejurusan Magister Management (MM)
- Dual degree dgn MBA dari Monash University, Australia pada tahun 1997
- S3 UI dengan meraih gelar Doktor dalam bidang Strategic Management pada 2010
Selain itu, Handry juga bekesempatan untuk mengenyam pendidikan informal di berbagai pusat pendidikan penting di dunia.
Di antaranya adalah pendidikan eksekutif yang diterimanya dari Harvard Business School di Boston, Amerika Serikat dalam bidang Competitiveness of Microeconomics.
Kemuedian, berbagai training dari pusat pembelajaran manajemen praktikal dari GE Crotonville di New York, Amerika Serikat.
Riwayat Karier
- Manajer Business Development di GE International pada 1997
- General Manager Industrial Lighting and Systems pada 1998
- Regional Black Belt di GE Power Systems Asia Pacific pada 2001
- Quality ACFC Leader untuk GE Power Systems Asia pada tahun 2004
- Memimpin bisnis Power Generation untuk GE Energy di Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina sejak 2005-2010
- Anggota Dewan Penasehat IPMI Business School dan Ketua GE Volunteer Indonesia Chapter
- Gubernur di America Chamber of Commerce (Amcham) Indonesia
- Anggota Komite Indonesia di US-ASEAN Business Council
- CEO GE Indonesia 2011
Kemudian, selama 15 tahun bekerja di GE, Handry telah memegang beberapa tanggug jawab di GE Internasional sebelum menjadi CEO GE Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
- Business Development Manager di Indonesia dan Singapura
- General Manager Industrial lighting untuk Indonesia dan Brunei)
- Regional Black Belt Quality Leader Asia
- Sales Director untuk wilayah Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Kamboja
Cerita Handry soal Cara Bertahan Hidup
Handry menceritakan kehidupannya saat mulai masuk kuliah di IPB dengan kondisi keterbatasan fisiknya.
"Saya ingin menceritakan pengalaman saya bagaimana caranya bertahan saat divonis kanker tulang belakang dan mengharuskan saya memakai kursi roda hingga saat ini," katanya mengenang masa awal kuliah dalam Sharing Session Business Gathering Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan melalui jaringan virtual, Kamis (24/9/2020), dikutip dari Tribun-Timur.com.
Setelah harus naik kursi roda, Handey mengaku dalam kondisi yang cukup menggusarkan.
Tapi, dirinya memilih untuk keluar dari masalah itu dan menyebut empat cara bertahan dengan singkatan 4F.
Cara Handry bertahan hidup, pertama yang adalah dia yakini adalah Faith atau keyakinan dapat keluar dari masalahnya.
"Saya pun awalnya diterima kuliah di Jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB, saat itu semua mahasiswa baru diminta untuk berkumpul di lantai empat. Bagaimana caranya nih saya naik tangga, untuk naik satu anak tangga saja susah."
"Saat itu, saya lama menunggu di tangga, dan saat itu adalah orang yang meminjamkan punggungnya untuk saya naiki," kata Handry.
Setelah dibantu oleh satu orang, maka data lagi orang lain membantu hingga dia pun sampai di lantai empat.
"Intinya dari hal ini adalah, anda lakukan dulu, pasti akan ada orang yang membantu di belakang anda," katanya.
Kedua, dia mengatakan, seseorang harus punya friends atau teman.
"Untuk bertahan, maka harus ada teman yang mendukung Anda. Orang yang mengerti Anda dan mau berjuang bersama," katanya.
Menurutnya, teman ini akan membantu untuk mewujudkan bersama.
Ketiga, Handry menyatakan, kehidupan harus dihadapi dengan Fun, atau senang dan terakhir, seseorang harus berani mengambil jalan untuk Fight, atau bertarung.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribun-Timur.com/Muh.Hasim)