Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alifurrahman Buka Suara soal Tudingan Prabowo Tampar dan Cekik Wamentan

Alifurrahman mengungkapkan sosok penampar dan pencekik wamen bukanlah Prabowo serta korban bukanlah Wamentan.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Alifurrahman Buka Suara soal Tudingan Prabowo Tampar dan Cekik Wamentan
Instagram @prabowo/YouTube SewordTV
Sosok penyebar isu Prabowo Subianto (kiri) menampar dan mencekik wakil menteri adalah pria bernama Alifurrahman (kanan). Alifurrahman mengungkapkan sosok penampar dan pencekik wamen bukanlah Prabowo serta korban bukanlah Wamentan. 

TRIBUNNEWS.COM - Host Seword TV, Alifuraahman buka suara terkait tudingannya yang menyebut Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat rapat kabinet.

Alifurrahman membantah bahwa dirinya menyebut Prabowo sebagai sosok yang menampar dan mencekik Qolbi.

Selain itu, dirinya juga membantah bahwa sosok yang ditampar dan dicekik tersebut adalah Qolbi.

"Saya hanya menyebut ada capres menampar wakil menteri. Yang saya bisa konfirmasi, memang bukan wamen pertanian (yang ditampar dan dicekik)," katanya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (19/9/2023).

Alifurrahman pun meminta agar tudingan Prabowo yang menampar dan mencekik Qolbi ditanyakan kepada pihak dari situs katalogika.com.

"Kalau soal Prabowo dan Wakil Menteri Pertanian, silahkan tanya ke katalogika. Mungkin mereka punya data lain," ujarnya.

Baca juga: Soal Prabowo Disebut Tampar dan Cekik Wamentan, Jokowi: Isu Tahun Politik

Sebagai informasi, situs katalogika.com merupakan website yang mengutip pernyataan Alifurrahman dan menyebut bahwa Prabowo-lah yang menampar dan mencekik Qolbi.

Berita Rekomendasi

Lalu, ketika ditanya soal bantahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait peristiwa tersebut, Alifurrahman meminta agar dicek kebenarannya.

"Arahan Presiden jelas, silakan media cek kebenarannya. Setahu Presiden, tidak ada (peristiwa tersebut). Tapi ya silahkan cek. Masa nyekek?" kata Alifurrahman.

Kemudian ketika ditanya terkait sosok yang menampar dan mencekik serta korbannya, Alifurrahman enggan untuk memberitahu.

Ia mengatakan bahwa tindakan pencekikan dan penamparan tersebut bukanlah sesuatu yang patut untuk dibanggakan.

"Gini, dicekik atau ditampar itu bukan prestasi. Bukan sesuatu yang membanggakan untuk diakui. Saya memahami itu jadi gak akan buka posisi jabatan yang dimaksud," ujarnya.

Selanjutnya, saat ditanya ketika pihak Prabowo, Gerindra, maupun Istana melaporkan dirinya, Alifurrahman mengaku siap untuk menghadapinya.

Dirinya bakal bertanggung jawab atas pernyataan yang telah dilontarkannya tersebut.

Namun, Alifurrahman meyakini Istana tidak akan melaporkan dirinya.

"Kalau Istana rasanya gak akan melaporkna. Kalau pihak Gerindra atau Prabowo ya silahkan saja."

"Saya bertanggung jawab atas video saya pribadi. Bukan video atau tulisan orang lain," pungkasnya.

Jokowi Bantah, Gerindra Minta Kader Tidak Terprovokasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan peninjauan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (19/9/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan peninjauan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (19/9/2023). (YouTube Kompas TV)

Sebelumnya, bantahan terkait pernyataan Alifurrahman itu telah disampaikan oleh Presiden Jokowi dan pihak Gerindra.

Jokowi mengatakan bahwa peristiwa semacam itu tidak ada.

Bahkan, dirinya tidak percaya jika Prabowo melakukan hal semacam itu.

"Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu," ujar Jokowi saat berada di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.

Jokowi menganggap isu semacam itu kerap bermunculan lantaran saat ini tengah memasuki tahun politik.

Dirinya pun meminta agar setiap informasi yang beredar untuk dicek kebenarannya.

"Memang tahun politik ini banyak berita-berita seperti itu. Tolong dikroscek, dikroscek kebenarannya, jangan diterima mentah-mentah setiap ada berita ya," katanya.

Senada dengan Jokowi, Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, meminta kepada kadernya untuk tidak terprovokasi atas isu beredar yang menyebut Prabowo melakukan kekerasan terhadap seorang menteri.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. (ist)

Baca juga: Kata Jokowi soal Isu Prabowo Tampar Wamentan: Setahu Saya Tidak Ada Peristiwa Itu

Ia mengingatkan agar para kader Gerindra fokus pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres 2024.

"Kami merasa kan rakyat sudah pintar nih, jadi ya kita mengimbau kepada kader-kader Gerindra maupun kader-kader KIM."

"Kita jangan terpancing dan jangan terprovokasi. Kita tetap bekerja untuk konsentrasi menghadapi pileg dan pilpres saja," tutur Dasco di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/9/2023).

"Bahwa kemudian ada berita-berita beredar juga kita cermati, yang ngomong itu kan juga main aman. Ngomongnya lihat di grup isu beredar ada di grup WhatsApp."

"Ya di grup WhatsApp kan harus dikonfirmasi sebenarnya kan begitu," sambungnya.

Dasco pun menyarankan awak media agar bertanya langsung pada wakil menteri yang disebut mengalami kekerasan.

Agar, kata Dasco, terungkap fakta, apakah yang bersangkutan benar mengalami kekerasan atau tidak.

"Yang paling gampang ini teman-teman wartawan tanya saja ke wamennya langsung, kan gitu."

"Apakah benar kejadiannya, apakah kemudian dia merasa dibegitukan oleh Pak Prabowo," ungkapnya.

Sementara, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjutak menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks.

Bahkan, Danil mengatakan sosok Alifurrahman sejak dulu konsisten menebar hoaks dan fitnah.

"Hoaks dan penipuan. Orang ini konsisten menebar hoaks dan fitnah," kata Dahnil saat dihubungi Tribunnews.com via pesan singkat, Senin.

Meski demikian, Dahnil belum merespons saat ditanya apakah pihaknya akan mengambil langkah hukum.

Kementan Bantah

Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) juga telah membantah peristiwa tersebut.

Baca juga: Kronologi Isu Prabowo Disebut Tampar dan Cekik Wamen, Sosok yang Sebarkan Klaim Punya Informan

Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom Setjen Kementan, Arief Cahyono menegaskan bahwa isu tersebut tidaklah benar.

"Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di istana mewakili Bapak Mentan SYL,” katanya, Senin (19/9/2023).

Arief menambahkan tidak mungkin ada agenda Ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan, sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim/Malvyandie Haryadi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas