Kepala BNN RI Petrus Reinhard Golose Pimpin Delegasi Indonesia di IDEC XXXVII 2023, Hadir 138 Negara
IDEC XXXVII 2023 berlangsung 19 - 21 September 2023 di Montego Bay Convention Centre-Jamaika. Delegasi Indonesia dipimpin Kepala BNN RI.
Editor: Dodi Hasanuddin
TRIBUNNEWS.COM - "Disrupting Transnational Criminal Organizations and their Supply Chains” menjadi tema yang diusung pada International Drug Enforcement Conference (IDEC) XXXVII 2023 yang berlangsung pada 19 hingga 21 September 2023 di Montego Bay Convention Centre-Jamaika.
Drug Enforcement Administration (DEA) pertama kali menggelar konferensi internasional penegak hukum ini di Panama pada tahun 1983.
40 tahun keberadaan IDEC memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap tren penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di dunia.
Baca juga: BNN RI Raih Juara Tiga Bersama di Turnamen Tenis Meja BPK Cup 2023, Ini Kata Isma Yatun
Dengan 334 kantor perwakilan DEA di penjuru dunia, DEA tengah berusaha menekan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika di seluruh dunia.
Hal tersebut disampaikan Anne Milgram, selaku Drug Enforcement Administration & Co-President of IDEC XXXVII 2023 saat welcome remarks pembukaan IDEC 2023.
Pada IDEC ke XXXVII 2023 ini, Delegasi Indonesia di Pimpin Oleh Kepala BNN RI, Komjen. Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose.
Kepala BNN RI didampingi oleh Deputi Pemberentasan BNN Irjen Pol. I Wayan Sugiri, S.H., S.I.K., M.Si., serta Direktur Intelijen Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Brigjen Pol. Ruddi Setiawan, S.H,. S.I.K,. M.H., hadir bersama 138 Negara lain dengan jumlah Peserta 450 orang.
Mereka merupakan para punggawa yang mendedikasikan dirinya untuk menuntaskan permasalahaan narkoba di tiap negaranya.
Baca juga: Kepala BNN RI - Wamenkes Yunani Berbagi Strategi dan Inovasi Tangani Penyalahgunaan Narkoba
Anne Milgraem menyampaikan bahwa tahun ini IDEC akan menitik beratkan pertemuan pada pembahasan NPS khususnya Fentanyl, golongan opioid yang sering digunakan sebagai analgesic atau Pereda nyeri.
Kartel Narkotika Internasional
Dalam paparannya, peredaran Fentanyl merambah cukup luas di kawasan Benua Amerika.
Pihaknya menambahkan ada beberapa jaringan kartel narkotika internasional yang saat ini beroperasi, dua diantaranya adalah Kartel Sinaloa dan Kartel Jalisco.
Kartel Sinaloa menguasai pasar gelap kawasan Benua Amerika, seperti Brazil, Paraguwai, Panama, hingga Kanada.
Baca juga: Kepala BNN RI Gencarkan Strategi Cooperation Halau Peredaran Gelap Narkotika di Eropa
Sementara Kartel Jalisco menguasai pasar gelap kawasan Turki dan Kenya.
Meski Indonesia belum terjamah oleh kartel yang mengedarkan Fentanyl, negara harus tetap waspada terhadapnya.
Faktanya, penyalahgunaan Fentanyl sangat mematikan.
Anne Milgraem mengatakan, Fentanyl dapat merenggut nyawa seseorang hanya dengan penggunaan 2 miligram.
Pada tahun 2022, Amerika mencatat adanya 110.684 angka kematian di negaranya akibat penyalahgunaan narkotika salah satunya fentanyl.
Demikian juga dengan Kokain yang masih menunjukkan angka peningkatan.
Menyikapi hal tersebut diperlukan kerja sama dan koordinasi antar negara yang lebih intensif dalam memerangi masalah Narkoba ini, termasuk Indonesia.
Keberadaan BNN RI ditengah pertemuan bilateral tersebut, diharap mampu membawa Indonesia pada kerjasama internasional yang lebih kuat guna mempertahankan kedaulatan bangsa dari ancaman serius peredaran gelap narkoba.