Pimpinan Komisi III DPR Ingin Anak-anak Dapat Edukasi Keamanan Berkendara
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti tragedi meninggalnya seorang bocah berusia 8 tahun karena tertimpa tembok yang ditabrak motor.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti tragedi meninggalnya seorang bocah berusia 8 tahun karena tertimpa tembok yang ditabrak motor oleh anak SMP di Padang.
Akibat perbuatannya ini, pelaku yang berinisial RH menjadi tersangka dan dikenai Pasal 359 KUHP terkait kelalaian yang mengakibatkan kematian.
Bendahara Umum Partai NasDem ini mengatakan, kenakalan remaja khususnya dalam penggunaan kendaraan bermotor harus mendapat perhatian khusus dari polisi.
Hal ini karena besarnya risiko yang bisa muncul akibat kelalaian berkendara, yang bisa menyebabkan kematian.
“Ini harus jadi perhatian, karena makin ke sini, makin banyak anak di bawah umur yang berani bawa kendaraan bermotor. Mereka ini belum siap secara mental dan fisik, masih banyak yang ingin bawa kendaraan hanya untuk gaya-gayaan," kata Sahroni dalam keterangan Kamis (21/9/2023).
Dalam hal ini Sahroni pun turut menyoroti peran orang tua yang kerap memberikan izin anaknya mengendarai kendaraan.
Menurut legislator asal DKI Jakarta ini, orang tua juga mengemban tanggung jawab karena telah membiarkan anaknya ‘terbiasa’ melanggar aturan berkendara.
"Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua. Karena itu motor kan pasti milik orang tua, nah kalau anak ini bawa itu kendaraan, pasti orang tuanya tau, dong? Kalau begitu, berarti ada pembiaran melakukan pelanggaran oleh orang tuanya juga. Karena sudah jelas, anak SMP pasti belum punya SIM," ujarnya.
Sebab itu, dalam kasus ini, Sahroni berharap pihak kepolisian dapat melihat kasus secara utuh. Karena khawatir kasus-kasus kelalaian seperti ini dapat dianggap ‘remeh’ ke depannya.
Baca juga: Sosok Bocah yang Tewas Tertimpa Tembok saat Wudu di Padang, Dikenal Ceria hingga Rajin ke Masjid
"Jadi mohon kepolisian bisa bijak dalam mengusut kasus ini. Agar ke depan, orang tua harus lebih aware terhadap aktivitas anaknya," tandas Sahroni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.