KB Banyak Manfaat, Salah Satunya Bisa Cegah Stunting
Metode implan dua batang menjadi metode terbanyak yang digunakan oleh 24.835 akseptor, disusul IUD oleh 22.979 akseptor.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga berencana (KB) miliki banyak manfaat, salah satunya mencegah munculnya kasus stunting baru.
Melalui KB, risiko munculnya new stunting juga bisa ditekan dan dipetakan.
Karena KB, maka jarak kehamilan dan kelahiran bisa diatur.
"Sehingga pola pengasuhan anak serta kesejahteraan keluarga bisa lebih terjamin. Pola ini meminimalisasi terjadinya kasus stunting baru," tulis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam keterangan resmi, Senin (25/9/2023).
Dengan ber-KB, kehamilan bisa lebih terencana.
Baca juga: Perlunya Edukasi Secara Merata pada Kader Pasyandu dan Ibu Balita Guna Turunkan Prevalensi Stunting
Begitu pun KB pasca persalinan, di mana jeda antara kelahiran pertama dan berikutnya memberikan ruang kepada tubuh ibu, yaitu untuk kembali diperbaiki, juga mentalnya, agar siap hamil dan melahirkan kembali.
KB pasca persalinan menjadi penting. Baik dalam hal mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi.
Maupun dalam mencegah terjadinya stunting. Itu adalah segelintir manfaat dari begitu banyak manfaat dalam ber-KB.
Lebih lanjut, terkait Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2023, Jawa Tengah turut ambil bagian.
Yaitu dengan aktif mengupayakan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kontrasepsi untuk masa depan yang lebih baik.
Berdasarkan data yang dipunyai BKKBN Jawa Tengah, saat ini jumlah peserta KB baru pasca persalinan (KBPP) di Jawa Tengah sebanyak 91.128 akseptor.
Metode implan dua batang menjadi metode terbanyak yang digunakan oleh 24.835 akseptor, disusul IUD oleh 22.979 akseptor.
Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Keluarga (SIGA) Jawa Tengah tahun 2023, sampai saat ini jumlah peserta KB baru di provinsi itu mencapai 135.377 akseptor.
Kabupaten Banyumas menjadi kabupaten terbanyak dengan 7.697 akseptor.
Metode kontrasepsi implan dua batang menjadi favorit, dengan 38.825 akseptor baru, disusul IUD 28.335 akseptor baru.
Capaian ini merupakan kerja seluruh sektor terkait, dari hulu ke hilir, dari pemangku kebijakan sampai pelaksana di lapangan.
Bertambahnya peserta KB baru mengartikan bahwa masyarakat sudah melek dan cukup teredukasi tentang pentingnya ber-KB.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga turut aktif bersinergi dalam mengawal KBPP melalui Surat Edaran Gubernur Nomor : 400/0003289 tentang Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan dalam Percepatan Penurunan Stunting.
Surat Edaran ini ditandatangani Ganjar Pranowo.
Kemudian diterapkan oleh kabupaten kota se Jawa Tengah. Sebanyak 65 persen kabupaten kota telah menindak lanjuti surat edaran tersebut.
Melalui KB, risiko terjadinya stunting bisa diredam.
Bisa terjadi karena orang tua akan lebih fokus pada pola asuh anak, terutama di 1000 hari pertama kehidupan.