SKSG UI Gandeng Pesantren Madinatunnajah Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
SKSG Universitas Indonesia mengunjungi Pondok Pesantren Madinatunnajah yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Banten.
Penulis: Erik S
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengkampanyekan gerakan pesantren antikekerasan di lingkungan pesantren, Sekolah Kajian Stratejik Global (SKSG) Universitas Indonesia mengunjungi Pondok Pesantren Madinatunnajah yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Banten.
Kunjungan ke Pesantren Madinatunnajah ini merupakan agenda lanjutan dari rangkaian pengabdian masyarakat yang dilakukan tim pengabdi dari SKSG UI.
Kegiatan ini dipimpin satu anggota tim pengabdi Dr Eva Achjani Zulfa bersama anggota pengabdi yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UI.
KH Agus Abdul Ghofur M Pd selaku pimpinan pesantren menerima dengan hangat kunjungan ini.
Dalam pertemuan singkat yang dihadiri pengajar dan pengurus pesantren tersebut, Eva mengajak pesantren Madinatunnajah untuk bekerja sama dengan SKSG UI dalam mencegah kekerasan yang mungkin terjadi di lingkungan pesantren.
Baca juga: UI Buka Pendaftaran Pre-University Program bagi Siswa SMA/SMK, Simak Cara Daftarnya
KH Agus mengatakan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki coraknya.
Karenanya, dalam menangani permasalahan harus didasarkan kearifan lokal pesantren dan tentu tetap memenuhi standar ketentuan norma dan hukum yang berlaku.
“Pesantren harus adaptif dengan zaman, didiklah anak sesuai zamannya, karena perubahan zaman mengharuskan juga pendidikan pesantren ikut adaptasi,” KH Agus seperti dikutip dalam sebuah keterangan tertulis, Sabtu (28/9/2023).
Kunjungan yang dilakukan beberapa hari lalu secara singkat dan berdampak tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan menciptakan sinergi di antara kedua belah pihak dalam menyuarakan pesantren antikekerasan.
Buku saku pencegahan kekerasan pada anak
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, tim pengabdi memberikan hasil riset yang diperoleh dari FGD, kajian literatur, dan kajian berita mengenai kekerasan yang terjadi pada anak.
“Beberapa minggu yang lalu kami telah berhasil melakukan penyuluhan terkait edukasi pencegahan kekerasan fisik dan perlindungan hukum terhadap santri pondok pesantren di Indonesia bertempat di pondok pesantren di bangka belitung,” ucap Eva dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Pengabdi, Muhammad Syaroni Rofii Ph.D, menambahkan bahwa agenda yang dilaksanakan dalam pengabdian ini semata-mata merupakan upaya SKSG UI menggandeng pesantren untuk menyuarakan antikekerasan pada anak.
Baca juga: Momen Ganjar Pulang Kampus UI, Jadi Buruan Foto Mahasiswa hingga Candaan soal Ketatnya Pengawalan
Data dari situs Kementerian Agama menyebutkan kurang lebih ada 38.000-an pesantren di Indonesia, dengan jumlah santri diperkirakan lima juta orang.
Pesantren juga merupakan lembaga pendidikan tua di Indonesia, banyak founding father Indonesia berasal dari kalangan santri.
“Dengan mengajak dan menggandeng pesantren, insyaallah akan membuat efek domino kesadaran kepada santri, pengurus, keluarga hingga masyarakat untuk aktif mencegah perilaku kekerasan kepada anak,” kata Syaroni.
Selain kunjungan di Pesantren Madinatunnajah, pengabdi juga melaksanakan kegiatan sosialisasi di Pesantren Darul Iman di Bangka dan Pesantren Al Hikam Depok. Agenda pengabdian ini didukung melalui danah Hibah PPM UI tahun 2023.