Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dialog Bersama Anak Muda Banyumas, Anies Bahas Masa Depan Petani Muda sampai KPOP

Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan memenuhi undangan anak-anak muda Banyumas untuk dialog bersama di Kafe Sekawan, Purwokerto

Editor: Content Writer
zoom-in Dialog Bersama Anak Muda Banyumas, Anies Bahas Masa Depan Petani Muda sampai KPOP
Istimewa
Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan memenuhi undangan anak-anak muda Banyumas untuk dialog bersama di Kafe Sekawan, Purwokerto, Selasa(3/10). 

TRIBUNNEWS.COM - Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan memenuhi undangan anak-anak muda Banyumas untuk dialog bersama di Kafe Sekawan, Purwokerto, Selasa(3/10). Dalam kesempatan tersebut Anies berbagi pikiran, pandangan dan apa yang menjadi kegelisahan anak muda.

“Terima kasih teman-teman hadir disini, saya disini akan banyak mendengarkan dan saya berharap feeding dari teman-teman karena kita tahu anak muda itu penuh dengan kebaruan,” ucap Anies.

Salah satu pemuda yang menyampaikan kegelisahannya adalah Wahid yang merupakan mahasiswa pertanian dan calon petani muda yang menginginkan perubahan pada aspek pertanian dan kesejahteraan petaninya.

“Apresiasi untuk Wahid yang ingin masuk ke sektor pertanian kita, sektor pangan perlu perhatian ekstra, karena di satu sisi kita ingin harga pangan terjangkau di sisi lain kita juga ingin kesejahteraan petani meningkat,” terang Anies.

Baca juga: Berkunjung ke Budayawan Banyumas, Capres Anies: Negara Harus Hadir Menopang Kegiatan Budaya

“Tapi di sisi lain, itu kita rasakan sulit, harga yang harusnya sampai ke petani malah hilang di tengah atau di tengkulak, sehingga yang kita perlu perbaiki adalah pasarnya yang tidak efektif,” tambahnya.

Selain Wahid ada juga Janatan Fatir yang merupakan mahasiswa Unsoed yang viral saat ditanya oleh Bupati Banyumas. Fatir meresahkan banyaknya pekerja asing yang mengisi berbagai sektor industri di Indonesia.

“Justru pekerja kita adalah para ahli terbaik di dunia dan hal itu dibuktikan dengan pembangunan Jakarta International Stadium. Namun ke depan negara perlu membuat sistem yang merekomendasikan para ahli tersebut, jadi mirip dengan marketplace namun untuk mencari ahli di bidang apapun,” papar Anies.

Baca juga: Resmikan Masjid Pondok Pesantren ZIIZ Cilongok, Anies Apresiasi Dedikasi Pendiri Pesantren ZIIZ

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, ada juga Sutis seorang mahasiswa yang mempertanyakan ancaman budaya KPop bagi pengembangan budaya lokal. “Jadi Korsel ini contoh bagaimana negara telah memberikan perhatian pada sektor lunak, yakni budaya dan itu dilakukan sejak 90an, baru 20 tahun setelahnya mereka menikmatinya , ini yang juga akan dilakukan perubahan ke depan dengan mengalokasikan dan menginvestasi sektor budaya agar budaya kita semakin dikenal ke depannya,” tandas Anies.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas