Solmet Tegaskan Anak dan Mantu Jokowi Bukan Dinasti Politik
Pihaknya merasa heran atas tuduhan yang sangat tidak berdasar terhadap anak dan mantu serta Presiden Jokowi yang dikatakan membangun Politik Dinasti.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) sekaligus Penanggungjawab Gerakan Setia Tegak Lurus Jokowi, Silfester Matutina, membantah tuduhan segelintir orang yang mengatakan Presiden Jokowi bersama anak dan menantunya melakukan politik dinasti.
Hal ini dikatakan Silfester ketika diwawancara awak media usai menerima Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan rombongan DPP PSI yang melakukan Silahturahmi dengan Keluarga Besar Solmet, Rabu, 11 Oktober 2023 di Rumah Persaudaraan SOLMET "Best Drip Coffee and Cafe" dibilangan Pondok Pinang, Jaksel.
Baca juga: Sekjen Pemuda Muhammadiyah: Jangan Salah Kaprah Pahami Dinasti Politik
Dalam kesempatan itu, tampak ratusan pengurus dan anggota Solmet berseragam kotak kotak Merah Putih khas Solmet antusias menyambut kedatangan Kaesang yang didampingi Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Isyana Bagoes Oka, Cherryl dan Pengurus DPP PSI lainnya.
Silfester menilai tuduhan dan opini busuk terhadap Jokowi dan keluarga membangun dinasti politik adalah fitnah kejam agar pamor presiden Jokowi dan anak anaknya jatuh dimata masyarakat.
"Hal ini kami sinyalir di lakukan oleh Cukong-Cukong pengusaha dan politisi hitam yang kepentingannya dibabat oleh kebijakan Presiden Jokowi termasuk berkolaborasi juga dengan Timses Capres yang takut kalah karena merasa tidak didukung Presiden Jokowi dan Pendukungnya," ujar Silfester.
Pihaknya merasa heran atas tuduhan yang sangat tidak berdasar terhadap anak dan mantu serta Presiden Jokowi yang dikatakan membangun Politik Dinasti.
Baca juga: Pakar Hukum Kritik Potensi Dinasti Politik Jokowi: Bisa Merusak Demokrasi
"Anak dan mantu Presiden Jokowi itu adalah sama seperti rakyat yang lainnya yang mempunyai hak yang sama untuk memilih dan dipilih dalam konstentasi politik. Kecuali kalau Presiden Jokowi menunjuk mereka sebagai pejabat atau menteri maka Solmet yang paling depan akan menentang karena kami masih waras tidak mau ada KKN tumbuh subur di bangsa kita. Harusnya kita sebagai bangsa merasa bangga ada anak anak muda yang sudah mapan secara ekonomi mau masuk politik untuk berjuang dan memperbaiki bangsa dan negaranya," kata Silfester.
Menurut dia keterpilihan Mas Gibran Rakabuming sebagai Walikota Solo dan Bang Bobby Nasution sebagai Walikota Medan adalah hasil murni perjuangan mereka dan pilihan rakyat.
"Bukan hasil penunjukan Presiden Jokowi sebagai Ayah dan Mertua, Apa yang salah? Begitu juga terpilihnya Mas Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI adalah murni atas pilihan Pengurus PSI sendiri yang sangat pintar mengambil momen untuk menaikan elektabilitas PSI dan tidak pemaksaan dari Presiden Jokowi juga tidak ada politik uang dari Kaesang untuk menjadi Ketum PSI," ujar Silfester.
Dia bersyukur pembusukan yang dilakukan oleh para pemfitnah dan penyebar kebohongan ini tidak dipercaya oleh rakyat karena masyarakat sudah sangat pintar bahkan makin menyukai Presiden Jokowi bersama anak dan mantunya.
"Saya meyakini bahwa yang teriak- teriak melakukan fitnah busuk itu adalah orang suruhan yang dibayar termasuk buzzer bayaran dan koruptor yang menjadi timses Capres yang kalap karena ketakutan Capresnya kalah bertanding di Pilpres 2024," ujarnya.
Dia heran dulu waktu Gibran dan Bobby maju di Pilkada semuanya mendukung tidak ada protes hingga akhirnya menang total di Solo dan Medan.
"Kok sekarang menjelang Pilpres 2024 baru diprotes. Aneh banget kan. Kami Solmet juga berjuang untuk kemenangan Gibran di Solo dan Bobby di Medan bersama unsur lainnya, dan kami bangga mereka berdua menang dan saat ini tetap amanah dan berhasil memimpin Solo dan Medan," ujarnya.
Menurut Silfester dalam pertemuan dengan pengurus PSI bahkan dia meminta agar Kaesang jangan ambil pusing dengan isu murahan yang tidak dipercaya masyarakat itu.
"Bahkan Solmet mendukung agar PSI dibawah komando Mas Kaesang dapat mengembangkan politik optimis anak Muda Jaman Now yang berani melakukan revolusi besar-besaran untuk berantas habis Korupsi, Radikalisme, Intoleransi dan Ketidakadilan Hukum (Zero to Coruption, Radicalism, Intolerance and Law Injustice)," ujarnya.
Baca juga: Terbentuknya Dinasti Politik Jokowi, Pengamat: Itu Hal Lumrah di Negara Demokrasi
Di depan Kaesang, Silfester meminta agar zeluruh Keluarga Besar Solmet mendukung PSI menang besar di 2024 karena PSI sudah mempunyai rekam jejak partai yang bersih dari korupsi, melawan Radikalisme/Intoleransi dan ketidakadilan hukum sama seperti perjuangan Solmet selama ini untuk rakyat dan bangsa.