DPD RI Rapat Koordinasi dengan KBRI di Mesir, Bahas Masalah Pengiriman Pelajar Indonesia ke Mesir
wakil Ketua DPD Mahyudin menyampaikan masih adanya berbagai permasalahan seputar pengiriman pelajar Indonesia yang akan menimba ilmu ke Mesir.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Mahyudin bersama sejumlah anggota DPD RI mengadakan rapat koordinasi dengan Duta Besar Indonesia di Kairo, Mesir, Lutfi Rauf, terkait masalah pengiriman pelajar dan mahasiswa Indonesia yang akan belajar di Mesir, Rabu (4/10/2023).
Dalam rapat tersebut, Mahyudin menyampaikan masih adanya berbagai permasalahan seputar pengiriman pelajar Indonesia yang akan menimba ilmu ke Mesir.
Menurutnya, penyelesaian berbagai masalah itu penting diselesaikan, mengingat jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir termasuk yang terbanyak dari seluruh pelajar Indonesia di luar negeri.
"Pengiriman pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk belajar ke Mesir, termasuk yang paling besar. Berada di angka sekitar 22 persen, dari mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri," kata Mahyudin.
Baca juga: Silaturahmi PPI Jepang Sukses, Sekjen Berharap Lebih Banyak Lagi Pelajar Indonesia Berperan Aktif
Dalam pertemuan itu, pihak KBRI di Kairo, melalui Kedubes Lutfi Rauf mengakui bahwa selama ini pihaknya ingin segera menertibkan berbagai masalah pengiriman pelajar Indonesia ke Mesir.
Terutama terhadap peran afiliator yang selama ini menjadi penyebabnya.
"Beberapa afiliator ternyata banyak yang bekerja tidak benar, seperti memberikan visa turis untuk para pelajar dengan janga waktunya terbatas. Sehingga ketika masa berlakunya habis, maka mereka menjadi imigran gelap yang harus kucing-kucingan dengan aparat imigrasi Mesir," terangnya.
Ia juga menyinggung masalah kesehatan yang tidak kalah seriusnya terkait pengiriman pelajar Indonesia ke Mesir.
Hal itu menurutnya disebabkan banyak pelajar yang dikirim tidak terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan saat di tanah air.
"Ada beberapa pelajar yang setelah sampai di Mesir, ternyata mengidap penyakit parah dan akhirnya meninggal. Selain itu juga ditemukan beberapa pelajar yang mengidap penyakit menular seperti TBC, yang berisiko menularkannya kepada pelajar lain yang berada di satu asrama," tambahnya.
Baca juga: Pelajar Indonesia Sabet Medali pada Olimpiade Matematika Internasional
Menaggapi hal itu, Mahyudin selaku Pimpinan DPD RI meminta kepada berbagai pihak terkait antara lain Kedubes Mesir, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, untuk segera melakukan penertiban tata kelola pengiriman pelajar Indonesia ke Mesir.
Ia pun menugaskan kepada Komite III DPD RI untuk segera menggelar rapat dengan Kementerian Agama untuk mencari jalan keluar terbaik.
"Agar tata kelola pengiriman pelajar Indonesia ke Mesir dapat berjalan dengan tertib, saya menugaskan Komite III untuk segera memanggil pihak Kementerian Agama," tegasnya.
Dalam forum itu, Mahyudin juga meminta agar KBRI di Mesir berkomitmen menjaga dan melindungi mahasiswa dan pelajar yang sedang menempuh perkuliahan di Mesir.
"Perlindungan itu antara lain dengan melakukan pendampingan kepada para pelajar Indonesia yang berusia di bawah 18 tahun. Selain juga perlunya tes kesehatan penyakit berbahaya kepada para calon pelajar yang hendak dikirim ke Mesir," ujarnya.
Pertemuan itu turut dihadiri Wakil Dubes, M. Zaim A. Nasution; Koordinator Fungsi Politik, Dian Ratri Astuti; Koordinator Fungsi Ekonomi, Tennike; Atase Pendidikan, Bambang Suryadi; Koordinator fungsi protokol dan konsuler, John Admiral.
Serta beberapa anggota DPD RI lainnya, antara lain Abdurrahman Bahmid, dan Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.