Moeldoko dan Gibran Didukung Maju Pilpres 2024, Ini Alasannya
alternatif nama capres-cawapres lain yang dianggap mempunyai rekam jejak yang cukup baik dan bisa diterima untuk maju di Pilpres 2024.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pekerja Televisi mengusulkan alternatif nama capres-cawapres lain yang dianggap mempunyai rekam jejak yang cukup baik dan bisa diterima untuk maju di Pilpres 2024.
"Itulah dasarnya hari ini, saya menyampaikan Asosiasi Pekerja Televisi mengajukan Moeldoko sebagai calon presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden,” kata Ketua Asosiasi Pekerja Televisi Chandra NZ dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/10/2023).
Chandra menjelaskan, munculnya nama Moeldoko dan Gibran merupakan hasil dari pengamatan terhadap aspirasi masyarakat luas, terutama yang berkaitan dengan dunia televisi.
Hal tersebut antara lain pemirsa, pemilik dan pekerja production House (PH), dan para pengisi acara televisi dari berbagai profesi seperti narasumber berita, talkshow, artis, pelawak, selebritis, hingga para pembawa acara.
"Saat ini, terdapat sekitar puluhan ribu pekerja, yang 9 ribu di antaranya bekerja untuk stasiun televisi nasional dan juga di stasiun televisi lokal seluruh Indonesia," kata Chandra
Menurut Chandra, muncul keraguan besar terhadap ketiga calon presiden yang ada karena rekam jejak yang kurang baik.
Selain itu, ia berpendapat masyarakat akan dihadapkan dengan risiko masa depan bangsa yang cukup besar jika tidak ada pilihan lain.
Berdasarkan kenyataan di tengah masyarakat itu, Chandra menilai terjadi kebuntuan terhadap capres yang mampu membawa Indonesia menjadi negara yang makmur, sejahtera, aman, damai, dan maju.
"Untuk itu, perlu terobosan, break through, dan kajian kami sampai pada satu pasangan calon yang dari segala segi jauh lebih tepat, yang terbaik: Moeldoko dan Gibran!” pungkasnya.
Baca juga: Terkait Posisi di Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo, Gibran: Saya Nunggu Waktu Lagi Dipanggil
Dirinya berharap aspirasi ini tidak hanya didengar seluruh masyarakat saja, tetapi juga para pimpinan partai politik sebagai bahan pertimbangan sebelum mendaftarkan capres dan cawapres. (*)