TRIBUNNEWS.COM - Simak awal mula peringatan Hari Dokter Nasional yang juga merupakan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setiap 24 Oktober.

Tahun ini, Hari Dokter Nasional dan IDI jatuh pada Selasa, 24 oktober 2023, besok.

Peringatan Hari Dokter Nasional ini untuk menghargai jasa para dokter yang selama ini telah melayani masyarakat dalam hal kesehatan.

Dihimpun dari unggahan Instagram @ikatandokterindonesia, peringatan Hari Dokter Indonesia dan IDI ini mengusung tema Memperkuat Ikatan Tradisi Luhur Bersatu dan Mengabdi untuk Rakyat Indonesia, dengan tagline Satu IDI Terus Maju.

Lantas, bagaimana awal mula dari Hari Dokter Nasional?

Baca juga: Jangan Takut ke Dokter Jika Temukan Benjolan di Payudara

Hari Dokter Nasional

Dikutip dari laman Kemenkes, berdirinya Hari Dokter Nasional ini bertepatan dengan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 24 Oktober 1950.

Istilah dokter ini digunakan sebagai gelar terhormat di eropa sejak 1.000 tahun yang lalu.

Kata dokter aja diambil dari bahasa latin 'docere' yang artinya mengajar atau 'to lecture'.

Hingga kini, dokter sendiri dikenal sebagai profesi medis yang telah memiliki lisensi untuk praktik dalam mengobati dan mneyembuhkan suatu penyakit dari seseorang.

Dokter memiliki organisasi sejak tahun 1911 dengan nama Vereniging Van Indische Artsen yang diketuai oleh dr. J.A.Kayadu.

Seiring berjalannya waktu, namanya pun berubah menjadi Vereniging Van lndonesische Geneeskundige (VIG).

Kemudian VIG atau Perkumpulan Dokter Indonesia membentuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 24 Oktober 1950.

Baca juga: 50 Dokter akan Memeriksa Kesehatan Ganjar dan Mahfud MD, RSPAD Libatkan Psikolog

Selain itu Dr. R. Soeharto yang saat itu sebagai pengurus ID menghadap notaris R. Kadiman untuk mencatat pembentukan IDI yang disepakati berdasarkan Muktamar Dokter Warga Negara Indonesia.

Sejak itupun 24 Oktober ditetapkan sebagai Hari Dokter Nasional dan hari jadi IDI, hal itu tercantum dalam laman IDI Bandung.

IDI sendiri memiliki tujuan untuk memadukan potensi dokter dari seluruh Indonesia, dan meningkatkan harkat martabat profesi kedokteran.

Serta mengembangkan ilmu pengtahuan dan teknologi kedokteran untuk meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia menuju kesejahteraan.

(Tribunnews.com/Pondra)