Kemendikbudristek: Lulusan Perguruan Tinggi Vokasi harus Miliki Kompetensi Level Global
lulusan perguruan tinggi vokasi harus memiliki kompetensi level global karena lapangan kerja saat ini menuntut kemampuan di level internasional.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan lulusan perguruan tinggi vokasi harus memiliki kompetensi level global.
Dirinya mengungkapkan lapangan kerja saat ini menuntut kemampuan di level internasional.
"Kenapa harus memiliki kompetensi level global? Karena lulusan kita akan berada pada situasi di mana tidak ada lagi batas negara secara tegas," ujar Kiki.
"Mereka akan bekerja pada situasi kerja yang kompleks sehingga sekalipun mereka bekerja di wilayah pada lingkup lokal maupun nasional, boleh jadi mereka harus berhubungan atau berinteraksi dengan masyarakat global oleh sebab itu tuntutannya tetap pada level global,” tambah Kiki.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kiki pada peluncuran program Dana Kompetitif (Competitive Fund) Vokasi Kemendikbudristek.
Kiki menyebutkan sejumlah intervensi sudah diberikan oleh Kemendikburistek untuk menyiapkan lulusan dengan kompetensi global.
Selain itu, Kemendikbudristek juga meluncurkan Dana Padanan (Matching Fund) sebagai program untuk intervensi terhadap pada dosen.
Ketiga adalah Competitive Fund Vokasi sebagai bentuk intervensi terhadap program studi dan atau perguruan tingginya dan kelembagaannya.
Kedua program ini, Matching Fund dan Competitive Fund, merupakan bagian dari Merdeka Belajar episode ke-11: Kampus Merdeka Vokasi.
“Dua hal yang penting dalam program transformasi pendidikan vokasi adalah manusianya, yakni para mahasiswanya dan para dosen-dosennya. Lalu kemudian, para mahasiswa dan dosen yang hebat ini akan sulit untuk berkembang jika perguruan tingginya tidak transformatif,” kata Kiki.
Baca juga: Kemendikbudristek: Kebijakan Skripsi Tak Wajib Sejalan dengan Karakter Vokasi
Kemendikbudristek memfasilitasi perguruan tinggi vokasi untuk menciptakan atmosfer perguruan tinggi vokasi yang ideal guna mewujudkan lulusan berkualitas dan kompeten di level global.
Sejak diselenggarakan tahun 2020 lalu, program Competitive Fund Vokasi telah membantu meningkatkan relevansi pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI).
Penyelarasan itu melalui penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), peningkatan kemitraan strategis dengan mitra dunia kerja, dan mendukung penciptaan inovasi pembelajaran.
Hingga tahun 2023, Competitive Fund Vokasi telah memberikan bantuan kepada 79 perguruan tinggi vokasi, baik negeri maupun swasta, dengan total penerima 387 program studi (prodi).
Tidak hanya itu, program Competitive Fund Vokasi juga telah mendorong atau menginisiasi terbentuknya teaching factory di antara ke-387 prodi tersebut.