Membumikan Nilai-nilai Pancasila Lewat Pesparani Katolik 2023
Sekretaris Jenderal Konferensi Wali Gereja Indonesia, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM mengingatkan pentingnya membumikan nilai-nilai yang terkandung d
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Konferensi Wali Gereja Indonesia, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM mengingatkan pentingnya membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Hal itu disampaikan Paskalis dalam sebuah dialog kebangsaan sebagai rangkaian kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik tingkat Nasional III.
Paskalis mengatakan Pancasila bukan saja sebagai dasar negara, melainkan sebagai warisan budaya serta pandangan hidup bangsa.
"Apabila dikaji dengan baik, nampak kelima sila mengandung makna kemanusiaan yang sejalan dengan cita-cita luhur umat Katolik berdasarkan imannya kepada Tuhan kita Yesus Kristus," kata Paskalis dalam dialog kebangsaan itu di kawasan Ancol, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Dibuka 27 Oktober, Pesparani Katolik III 2023 Jadi Momentum Kebersamaan dalam Keberagaman
Dia berharap dialog kebangsaan tersebut hendaknya melihat kembali karakter kebangsaan ke-Indonesiaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
"Saya berharap bahwa semoga seminar ini membawa kita kedua hal ini; pertama, melihat sejarah, membumi Indonesia. Sejarah bagaimana karakter ke-Indonesiaan dari nilai-nilai Pancasila itu membumi. Artinya dihidupi, tadi disinggung soal sumpah pemuda, juga kemudian kemerdekaan kita," ujar Paskalis.
Selain itu, Paskalis menyebut pentingnya untuk kembali melihat sejarah ke-Indonesiaan dalam konteks membumikan nilai-nilai Pancasila.
Kedua, kata dia, dialog kebangsaan itu diharapkan akan memberikan insight baru untuk terus-menerus menginternalisasi nilai-nilai Pancasila.
"Dan menghidupinya (nilai-nilai Pancasila) demi Indonesia maju atau menyambut satu abad Indonesia merdeka," ucap Paskalis.
Sementara, Sekretaris Umum Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional Aloma Sarumaha menyebut umat Katolik juga mempunyai tugas istimewa untuk mewujudkan Indonesia yang unggul.
"Kalau kita di Katolik kita sebut dengan 100 persen katolik, 100 persen Indonesia," ucap Aloma dalam kesempatan itu.
Hadir sebagai narasumber dalam dialog kebangsaan ini yakni Rektor Universitas Tarumanegara Agustinus Purna Irawan, Ivan Nestorman selaku musisi dan budayawan, dan berbagai narasumber lainnya.