Gandeng Kampus Ternama Luar Negeri Jadi Strategi PTKI Tingkatkan SDM dan Keilmuan Mahasiswa
Kementerian Agama (Kemenag) terus menggandeng sejumlah kampus ternama di Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Timur Tengah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) terus menggandeng sejumlah kampus ternama di Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Timur Tengah demi mewujudkan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) Indonesia menjadi kampus yang berkelas dunia (world class university).
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag, Ahmad Zainul Hamdi mengatakan dalam program ini ada dua model pembelajaran yang dikerjasamakan.
Yakni mahasiswa PTKI belajar di kampus-kampus terbaik di luar negeri dan mahasiswa dari luar negeri berkuliah di PTKI.
“Ini jadi ikhtiar internasionalisasi PTKI sehingga diharapkan tidak hanya mengirimkan mahasiswa kita ke luar negeri, tetapi juga menarik mahasiswa luar negeri agar berkuliah di PTKI,” kata Ahmad Zainul di Jakarta, Sabtu (18/12/2023).
Baca juga: Kemenag: Sindikasi Media PTKI Langkah Strategis Perkuat Moderasi Beragama
Diketahui, Kemenag baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Central Queensland University (CQU) Australia dan Rochester Institute of Technology (RIT), di Rochester, New York, Amerika Serikat.
Kerja sama ini dalam bidang pengiriman mahasiswa untuk program MORA Over Seas Student Mobility Award (MOSMA), degree programs (under graduate, master dan Ph.D), exchange student; visiting profesor ship; Joint research; dan double degree.
Pria yang akrab disapa Inung ini menjelaskan, peningkatan kualitas kampus di lingkungan PTKI menjadi sebuah keniscayaan yang tak boleh dilewatkan.
Baca juga: Sukses Digelar, Ini Daftar PTKI Peraih ADIKTIS 2021 Kemenag RI
Kerja sama ini juga bagian dari komitmen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam mewujudkan kampus PTKI makin diakui di level dunia.
Menurutnya, kampus-kampus PTKI harus saatnya lebih berani membuka diri dengan kemajuan perguruan tinggi di luar negeri.
Dia pun optimistis lewat kolaborasi positif, kampus PTKI akan banyak mendapatkan manfaat. Tak sekadar dari sisi keilmuan, namun juga jaringan, sumber daya, publikasi dan lain sebagainya.
Pengembangan kerja sama PTKI Kementerian Agama mencakup berbagai hal, seperti join working group, pameran pendidikan PTKI dalam mempromosikan perguruan tinggi dan menjaring calon mahasiswa asing, hingga pengembangan kerja sama akademik berupa program-program joint degree, double degree, credit transfer/credit learning.
Selain itu, kerja sama juga bisa dalam upaya pengembangan konsorsium dan pusat unggulan inovasi, pengembangan kerja sama akademik perguruan tinggi, hibah pengembangan konsorsium keilmuan, hibah fasilitasi kerja sama internasional untuk melakukan inisiasi joint degree, double degree, credit transfer/credit learning hingga bimtek kerja sama akademik.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Diktis Kemenag Thobib al-Asyhar menyampaikan bahwa kerja sama dengan kampus-kampus luar negeri sebetulnya sudah berjalan lama.
Namun, hal tersebut perlu pembaharuan agar menyegarkan semangat kolaborasi internasional.
"Kita ingin membangkitkan kembali terkait dengan kerja sama internasional. Yang jelas, kita ingin PTKI bisa diakui oleh global," jelasnya.