Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumlah Keluarga Berisiko Stunting 2023 Turun Signifikan, BKKBN Gelar Forum Satu Data Keluarga

Jumlah keluarga berisiko stunting semester I-2023 sebanyak 13.1 juta dan semester II-2023 berjumlah 11.3 juta keluarga. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Jumlah Keluarga Berisiko Stunting 2023 Turun Signifikan, BKKBN Gelar Forum Satu Data Keluarga
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia menurun sebesar 1,7 juta keluarga pada periode semester I hingga semester II tahun 2023. 

Sedangkan jumlah entitas keluarga yang tercatat di seluruh Indonesia tahun ini sebanyak 72,5 juta keluarga.

Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2023 (Pemutakhiran PK-23) yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selama semester I-2023 juga menunjukkan terdapat 13,1 juta keluarga berisiko stunting

Namun pada semester II-2023, jumlah tersebut turun 1.7 juta, menjadi 11.3 juta keluarga berisiko stunting.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso M.Pd, Senin (27/11/2023), di Jakarta.

Teguh mengatakan pada 1 hingga 31 Juli 2023, BKKBN kembali memutakhirkan data keluarga di Indonesia untuk menghasilkan data terbaru. 

BERITA REKOMENDASI

Data tersebut digunakan sebagai dukungan terhadap berbagai program pembangunan. 

Di dalamnya termasuk program-program yang dikembangkan BKKBN hingga kementerian/lembaga terkait.

Dari pemutakhiran tersebut tercatat 72.5 juta keluarga terdata, berbasis "by name by address", meliputi data Indikator Demografi, Keluarga Berencana (KB) hingga Pembangunan Keluarga.

Menurut Teguh, pada 1 September 2023 hingga 31 Oktober 2023, BKKBN melaksanakan verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting

Jumlah keluarga berisiko stunting semester I-2023 sebanyak 13.1 juta dan semester II-2023 berjumlah 11.3 juta keluarga. 

Keluarga berisiko stunting didefinisikan sebagai keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting

Mereka yang memiliki risiko stunting dalam keluarga adalah anak remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil. 

Termasuk juga anak usia 0 hingga 23 bulan yang berasal dari keluarga miskin.

Ada pun faktor risiko stunting pada keluarga antara lain disebabkan pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan ketersediaan air minum yang tidak layak dalam keluarga.

Pendataan keluarga dan pemutakhirannya memuat data by name by address yang dilengkapi dengan informasi karakteristik sosial ekonomi. 

Koordinasi dengan Kemenko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) pun dilakukan berupa pemeringkatan tingkat kesejahteraan sosial-ekonomi dari desil 1 sampai desil 10. 

"Di sisi lain, Pemutakhiran PK-23 juga dapat memberikan informasi peta keluarga berisiko stunting,” kata Teguh pada keterangannya, Senin (27/11/2023). 

“Persoalan kemiskinan ekstrem dan stunting tentunya saling berkaitan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan salah satu kementerian yang telah memanfaatkan data Pendataan Keluarga untuk melakukan intervensi terhadap kemiskinan ekstrim dan stunting terintegrasi,” lanjut Teguh. 

Data-data hasil Pemutakhiran PK-23, menurut Teguh, akan disebarluaskan BKKBN pada Selasa (28/11/2023) dalam sebuah acara, sekaligus dirangkai dengan pembentukan Forum Data Keluarga Nasional.

Diseminasi hasil Pemutakhiran Data Keluarga tahun 2023 akan dilaksanakan besok (Selasa, 28/11/2023). 

"Acara diseminasi ini sekaligus pembentukan Forum Data Keluarga Nasional,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN, Lina Widyastuti, dalam keterangan terpisah di kantor BKKBN Pusat.

Menurut Lina, penyelengaraan Satu Data Keluarga di BKKBN adalah upaya menuju Satu Data Indonesia yang akurat, mutakhir, terpadu.

Dan juga dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, serta dikelola secara seksama, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas