Prakiraan Cuaca BMKG Selasa, 19 Desember 2023, Potensi Hujan Lebat di Riau, Maluku, hingga Papua
BMKG merilis daftar wilayah di Indonesia yang mendapat peringatan dini pada Selasa (19/12/2023), 38 daerah berpotensi cuaca ekstrem.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar 28 wilayah di Indonesia yang mendapat peringatan dini cuaca ekstrem pada Selasa (19/12/2023).
Berdasarkan data di situs BMKG, sebanyak 25 daerah berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, disertai petir dan angin.
Di antaranya Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dam Jawa Barat
Sementara itu, ada tiga wilayah lainnya diperkirakan diguyur hujan disertai dengan angin.
Selengkapnya daftar peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Selasa, 19 Desember 2023, dikutip dari Bmkg.go.id.
Baca juga: Cuaca Besok, Selasa 19 Desember 2023, BMKG: 25 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Selatan
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok - DKI Jakarta Cerah Berawan, Bekasi Hujan pada Selasa, 19 Desember 2023
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari situs BMKG, Ex-Siklon Tropis Jelawat terpantau di Filipina bagian selatan yang menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari>25 knot (low level jet) dari Samudra Pasifik timur Filipina hingga Laut Sulu dan membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Laut Filipina hingga Filipina bagian selatan.
Kemudian, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia barat Sumatra Utara dan di Teluk Carpentaria, yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Hindia barat Bengkulu.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Riau hingga Aceh, dari Laut China Selatan hingga Kep. Bangka Belitung dan Kalimantan Utara, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur, dari Laut Sulu hingga Malaysia, dari Teluk Bone hingga Laut Maluku, dari Samudra Pasifik utara Papua hingga Papua Nugini.
Daerah konfluensi memanjang dari Kalimantan Barat hingga Selat Makassar, di Maluku Utara, di Laut Arafura, dan di Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar ex-bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin >25 knot terpantau dari Laut Filipina hingga Laut China Selatan, Laut China Selatan timur Vietnam, dan Laut Andaman, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)