BNPB dan BPBD Jateng Minta Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah Jawa Tengah masih diliputi sejumlah kejadian terkait bencana hidrometeorologi basah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah Jawa Tengah masih diliputi sejumlah kejadian terkait bencana hidrometeorologi basah.
Kendati demikian, kondisi tersebut cenderung masih terkendali dan belum ada laporan mengenai dampak signifikan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah Bergas Penanggungan mengatakan, pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi dalam rangka kesiapsiagaan Nataru 2023-2024 bersama unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah Provinsi Jawa Tengah hingga kabupaten/kota.
Berdasarkan hasil pengamatan, libur pada periode Nataru tahun ini relatif aman dengan kondisi lalu lintas yang lancar.
"Memang patut disyukuri bahwa liburan periode Nataru kali ini tidak banyak hal yang terjadi berkaitan dengan kebencanaan, meskipun ada beberapa tapi tidak siginifikan seperti angin kencang dan hujan dengan intensitas ringan. Jadi bisa dibilang aman-aman saja," ujar Bergas dikutip dari siaran pers BNPB, Selasa (26/12/2023).
Pihaknya kata Bergas terus melakukan pemantauan liburan Nataru melalui Posko-Posko yang telah didirikan. Adapun pelayanan yang diaktivasi di posko terpadu BPBD di antaranya seperti pelayanan istirahat, pemeriksaan medis, dan monitoring kondisi lalu lintas.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Contraflow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek selama Nataru 2024
"Kami sejauh ini terus melakukan pantauan, monitoring, dan evaluasi di posko terpadu dengan SKPD lainnya termasuk mengarahkan kabupaten dan kota, memastikan mereka melaksanakan apa yang sudah menjadi arahan dan koordinasikan dari pusat. Kami berharap dari posko ini bisa memberikan manfaat terutama bagi pemudik dari kalangan menengah sampai menengah ke bawah yang pakai bus dan motor," kata Bergas.
Ia meminta masyarakat tetap waspada, dalam menjalani libur Nataru di tengah kondisi cuaca yang dinamis.
Ia mengimbau masyarakat menghindari tempat ramai apabila cuaca memburuk.
Baca juga: Tak Ada Libur, 2.200 Hewan di Taman Margasatwa Ragunan Tetap Kerja selama Libur Nataru
"Saat ini cuaca terkadang mendung kadang cerah, artinya memang masih transisi. Tapi kami tetap mengimbau kepada masyarakat yang melaksanakan liburan baik Natal dan tahun baru tetap waspada, ya itu kuncinya karena kondisi alam tidak bisa kita kendalikan dan perubahan cuaca itu pasti jadi kita yang harus waspada, dan apabila pemudik yang lelah sebaiknya istirahat jangan memaksakan," imbuhnya.
Sebelumnya diinformasikan, memasuki periode libur Natal 2023 dan tahun baru 2024, BNPB bersama BPBD mengaktivasi posko terpadu libur Nataru di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Lampung sejak 22 Desember hingga 31 Desember 2023.
Pembukaan posko tersebut merupakan arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, guna bersiaga dan melakukan pemantauan potensi bencana khususnya dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi basah di pusat keramaian meliputi objek wisata sungai, objek wisata pantai, dan objek wisata pengunungan.
Pemilihan lokasi Jawa, Bali, dan Lampung tersebut dipilih karena wilayah tersebut dinilai banyak digunakan sebagai jalur mudik maupun wisata yang memiliki tingkat kerawanan bencana.
Untuk itu, pos siaga yang diaktivasi diharapkan dapat menjadi posko penanggulangan bencana guna guna mensukseskan libur nataru yang aman dari potensi bencana. Adapun petugas yang bersiaga selain dari BNPB dan BPBD provinsi dan kabupaten/kota juga berasal dari TNI/Polri, dan Kementerian Lembaga lainnya.