Gus Kikin Digadang Jadi Calon Kuat Ketua PWNU Jatim Gantikan Marzuki Mustamar yang Dicopot
Gus Kikin digadang menjadi calon kuat pengganti Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim. Kendati demikian, putusan bakal diumumkan pekan depan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin digadang menjadi calon kuat Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggantikan KH Marzuki Mustamar yang diberhentikan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Umarsyah usai rapat pleno penentuan Ketua PWNU Jatim di Surabaya, Rabu (3/1/2024).
Umarsyah mengatakan masuknya nama Gus Kikin merupakan usulan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur serta beberapa ponpes.
"Kalau aspirasi dari bawah, Gus Kikin cukup kuat. Seluruh aspirasi ini yang kemudian didengar untuk selanjutnya di-collect," tuturnya.
Kemudian, dia pun menjelaskan bahwa rapat pleno PBNU tersebut memang diagendakan untuk mendengarkan nama yang diusulkan dari PWNU Jatim untuk mengisi posisi ketua.
Baca juga: Sosok 3 Nama yang Berpeluang jadi Ketua PWNU Jatim Pengganti KH Marzuki Mustamar, Ada Paman Cak Imin
Namun sambungnya, usulan tersebut tak lantas diputus di hari yang sama.
Umarsyah mengatakan agenda hari ini lebih berfokus pada penampungan usulan nama dan kemudian bakal diputuskan lewat rapat gabungan yang rencananya digelar pekan depan.
"Bukan mundur (pengumuman Ketua PWNU Jatim). Memang, yang punya hak untuk memutuskan kan Syuriah (PBNU). Tanfidziah hanya mengusulkan," kata Umarsyah.
"Sehingga, hari ini memang agendanya untuk menerima info, laporan kondisi, termasuk juga kaitannya dengan aspirasi yang masuk. Nah, dari sana kemudian ditampung, dirumuskan dan (keputusan) akan disampaikan melalui rapat gabungan antara Tanfidziah dan Syuriah minggu depan," sambungnya.
Senada, Ketua PBNU lainnya Akh Fahrur Rozi juga menyampaikan bahwa rapat pleno kali ini untuk menampung usulan dari Rois Syruiah PWNU Jatim soal nama Ketua PWNU Jatim.
Lantas, sambungnya, PBNU bakal menginventarisir sejumlah nama yang berpotensi untuk ditugaskan menjadi Ketua PWNU Jatim.
Baca juga: Anak Kiai di Jombang DPO Kasus Pencabulan, PWNU Jatim : Semua Pihak seharusnya Kooperatif
Setelah mendengarkan usulan, sosok yang akrab disapa Gus Fahrur itu mengungkapkan pihaknya bakal menggelar pembahasan selama sepekan.
"Paling lama dua pekan, sudah ada nama yang akan disampaikan melalui rapat pleno. Juga disertai dengan Surat Keputusan (SK) tentunya," katanya.
Berbeda dengan Umarsyah, Gus Fahrur tidak menjawab secara gamblang ketika ditanya soal nama-nama yang diusulkan untuk menjadi Ketua PWNU Jatim yang baru.
Dia justru melemparkan candaan ke wartawan.
"Ada beberapa usulan. Nama saya juga. Tapi, kalau (nama) saya ada kan bisa jadi (usulan) guyon," katanya berseloroh disertai tawa," tuturnya.
Roda Keorganisasian PWNU Jatim Tetap Berjalan
Umarsyah mengatakan meski ada kekosongan posisi ketua, roda keorganisasian PWNU Jatim tetap berjalan lewat pengurus lainnya.
Dia mengatakan PWNU Jatim tetap dijalankan oleh Rais Syuriyah hingga pelaksana lainnya.
"Mekanisme sudah jalan. Ini kan bukan organisasi baru, melainkan sebuah organisasi yang sudah punya sistem. Sementara bisa berjalan. Toh ada Rais Syuriyah sebagai pengambil keputusan. Sedangkan sebagai pelaksana kan ada sekjen bersama ketua-ketua yang lain," katanya.
Baca juga: Cak Imin Respons Pemberhentian Kiai Marzuki dari Jabatan Ketua PWNU Jatim: Itu Bukan Tradisi NU
Umarsyah mengungkapkan, PBNU juga akan terus memantau kinerja organisasi di PWNU Jatim.
"Memang sebaiknya itu (Ketua PWNU) harus diisi," katanya.
"Sedangkan untuk pengisian ini, Syuriah wilayah (PWNU) sudah menyerahkan ke PB. Sedangkan untuk PB, keputusan finalnya ada di Rais 'Aam (Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar)," katanya.
Pencopotan Bukan karena Pilpres 2024
Seperti diketahui sebelumnya, Marzuki Mustamar diberhentikan oleh PBNU dari posisinya sebagai Ketua PWNU Jatim lewat surat yang dikeluarkan PBNU bernomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023.
Adapun surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU Yaya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Rai Aam Miftachul Akhyar, dan Katib Aam Akhmad Asrori pada 28 Desember 2023 lalu.
Baca juga: Wapres Maruf Amin dan PWNU-PCNU se-Sumatra Barat Bahas Pengembangan Universitas Nahdlatul Ulama
Gus Fahrur menyebut bahwa pencopotan Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim bukan berkaitan dengan Pilpres 2024 tetapi lantaran adanya pelanggaran organisasi.
"Itu usulan dari syuriyah PWNU Jatim , sudah ada beberapa SP sebelumnya," kata Gus Fahrur saat dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (28/12/2023) .
Hanya saja tidak disebut rinci pelanggaran apa yang dilakukan. Gus Fahrur menyebut hal itu menjadi bagian dari mekanisme internal.
"Ada beberapa hal pelanggaran yang mungkin tidak perlu diungkap ke publik , sudah ada peringatan sebelumnya," ungkap Gus Fahrur.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jatim dengan judul "Hasil Rapat PBNU, Ketua PWNU Jatim Diisi PB, Gus Kikin Jadi Calon Kuat Usulan dari Bawah" dan "PBNU Bantah Ada Isu Politis Soal Pencopotan Kiai Marzuki Mustamar Sebagai Ketua PWNU Jatim"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Bobby Constantine Koloway/Yusron Naufal Putra)