Mengenal Siapa Itu Pengungsi Rohingya hingga Alasan Mereka Diterima di Indonesia
Berikut asal usul pengungsi Rohingya yang mengungsi di Indonesia, hingga alasan pemerintah menerima mereka di Indonesia.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
Mereka tinggal di sekitar kamp-kamp pengungsian Kutupalong dan Nayapara di kawasan Cox's Bazar.
Kawasan Cox's Bazar termasuk salah satu kamp pengungsian terbesar dan terpadat di dunia.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, situasi di Cox's Bazar memburuk secara signifikan, sanitasi buruk, tingginya tingkat kriminalitas, serta kondisi lain yang memprihatinkan.
Bahkan, para pengungsi tidak diizinkan untuk bekerja dan bergantung pada bantuan dari The United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), International Organization for Migration (IOM), serta pemerintah Bangladesh.
Sebagai informasi, UNHCR merupakan sebuah badan pengungsi dunia yang diberi mandat oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk melindungi pengungsi dan membantu pengungsi mencari solusi bagi keadaan buruk para pengungsi internasional.
Karena kondisi di Cox's Bazar tersebut, mendorong sebagian pengungsi Rohingya untuk mengambil risiko meninggalkan tempat pengungsian demi mencari suaka di negara-negara lain.
Kemudian, hingga Agustus 2023, diperkirakan sudah ada lebih dari 1,8 juta pengungsi Rohingya yang telah melarikan diri dari Myanmar.
Mereka meninggalkan negaranya dengan menaiki kapal kayu yang penuh orang dan tidak layak berlayar.
Informasi tambahan, meskipun sudah banyak yang meninggalkan Myanmar, menurut lembaga nirlaba Human Rights Watch memperkirakan masih ada 600.000 orang Rohingya yang tinggal di Rakhine dan terus mendapatkan kekerasan serta tidak diberi haknya.
Kemana Mereka Pergi?
Etnis Rohingya yang terus mendapatkan penyiksaan dan genosida itu mengharuskan mereka kabur untuk menyelamatkan diri.
Mayoritas orang Rohingya itu kemudian mengungsi ke Bangladesh.
Namun, pada Maret 2019, Bangladesh mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menerima Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.
Menurut laporan UNHCR, per 31 Oktober 2023, terdapat 1.296.525 pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan di beberapa negara.
Namun, sayangnya tak semua negara membuka tangan untuk para pengungsi Rohingya tersebut.