Peringatan Dini Hari Ini 5 Februari 2024, BMKG: Aceh Berpotensi Cuaca Ekstrem Angin Kencang
Berikut peringatan dini BMKG, 5 Februari 2024, terpantau di wilayah Aceh akan terjadi potensi cuaca ekstrem angin kencang esok hari.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, 5 Februari 2024.
Dikutip dari bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di 33 wilayah di Indonesia.
Wilayah Aceh terpantau berpotensi terjadi angin kencang esok hari.
Sementara cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang juga terjadi di wilayah 32 wilayah lainnya.
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
- Aceh
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: DKI Jakarta Berpotensi Hujan Disertai Angin pada Minggu, 4 Februari 2024
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok Sabtu, 3 Februari 2024, BMKG: Wilayah Bekasi, Depok dan Bogor Hujan Lebat
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Aceh Berpotensi Angin Kencang pada Senin, 5 Februari 2024
Pemicu Cuaca Ekstrem
Pusat Tekanan Rendah terpantau berada di daratan Australia Bagian Utara.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Teluk Carpentaria dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Teluk Carpentaria hingga Australia bagian utara.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten dan Samudra Pasifik utara Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang di perairan barat Bengkulu hingga Lampung dan di Papua Barat hingga Papua.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Kep. Bangka Belitung hingga Laut Jawa, dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah, dari Laut Jawa hingga Selat Makassar, dari Jawa Timur hingga NTB, di NTT, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, dan dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara.
Daerah konfluensi terpantau berada di Laut Jawa, di Laut Banda, Laut Aru, dan Samudra Hindia selatan Jawa - NTT.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)