Tembus Pasar Afrika, Pupuk Organik Asal Sragen Dapat Penghargaan dari Menteri Pertanian Kamerun
Dari pelosok Sragen Jawa Tengah, pupuk organik itu mampu menembus pasar ekspor ke Afrika dan Timur Tengah.
Editor: Dodi Esvandi
“Sebenarnya kalau kita semua mau fokus mengelola sampah-sampah organik di sekeliling kita, masalah sampah di Indonesia bisa teratasi dengan cepat melalui cara ini,” ujar Mulyono.
“Meet the Founders”, Undang Profesional Bergabung Kembangkan Pasar
Menghadapi potensi pasar yang terbentang luas saat ini, Turrima ingin memasukinya dengan kekuatan penuh.
Oleh karena itu, mereka mengajak para profesional yang memiliki pengalaman manajerial di perusahaan multinasional atau brand global dan terbukti sukses pada posisi pimpinan perusahaan untuk bergabung menyongsong kemajuan Turrima.
Pada tahap awal ini mereka mencari kandidat manajer produksi yang sudah berpengalaman mengelola pabrik, manajer operasional dan manajer pengembangan usaha yang memiliki pengalaman pengembangan bisnis dan arena pemasaran baru.
Baca juga: Tekan Impor, Pabrik Bahan Baku Pupuk Senilai Rp 1,2 Triliun Beroperasi di Bontang
Turrima mengajak para kandidat untuk bergabung dalam event “Meet the Founders” yang akan diadakan pada Kamis 14 Maret 2024.
Dalam acara tersebut, para kandidat akan dipertemukan dengan para founder perusahaan untuk berdialog menyumbangkan ide bisnis terbaik mereka.
Mulyono berharap melalui event tersebut pihaknya bisa menjaring kandidat berlevel multinasional untuk mengembangkan bisnis Turrima ke skala global.
Apalagi ke depan, Turrima juga akan membuka lebih banyak cabang di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Kami mengundang para profesional level global untuk bergabung mengembangkan pasar ekspor yang sudah kami rintis. Ketika perusahaan-perusahaan besar turun kinerjanya karena berbagai sebab, kami ingin memberi kesempatan kepada yang profesional yang ter-PHK untuk berkiprah di perusahaan nasional yang mulai go internasional,” ujarnya.
Yang unik, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen tempat pabrik pusat berlokasi.
Baca juga: Penambahan Kuota Pupuk Subsidi demi Ambisi Mengembalikan Swasembada Beras
Selain itu, mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari dan bersedia belajar ngaji pada kyai kampung.
“Intinya, kami mencari kandidat yang lebih suka ngopi di pinggir sawah daripada kongkow di kedai kopi merek dari Amerika,” tambah Mulyono sambil tertawa kecil.
PT Turrima didirikan oleh Mulyono pada tahun 1998 dengan fokus pada produksi pupuk organik.