Hari Puisi Sedunia 2024: Tema, Sejarah, hingga Makna Peringatannya
Hari Puisi Sedunia diperingati setiap tahun pada 21 Maret, inilah tema peringatan Hari Puisi Sedunia 2024, lengkap dengan makna dan sejarahnya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Hari Puisi Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Maret.
Tahun ini peringatan Hari Puisi Sedunia jatuh pada hari ini, Kamis (21/3/2024).
Ini merupakan waktu untuk menyadari pentingnya puisi dalam masyarakat dan untuk mempromosikan penggunaannya sebagai sarana ekspresi dan komunikasi.
Selengkapnya, inilah tema peringatan Hari Puisi Sedunia 2024, lengkap dengan makna dan sejarahnya.
Tema Hari Puisi Sedunia 2024
Melansir laman The Quint World, adapun tema peringatan Hari Puisi Sedunia 2024 adalah "Standing on the Shoulders of Giants".
Tema ini menyoroti para penulis ikonik di masa lalu yang karya-karyanya sangat luar biasa, hingga memperluas jejak puisi lintas budaya.
Makna Peringatan Hari Puisi Sedunia 2024
Makna terpenting peringatan Hari Puisi Sedunia adalah kesempatan untuk mengakui dan merayakan kontribusi para penyair.
Penyair sering kali diabaikan dan karyanya mudah dilupakan.
Pada peringatan hari ini disediakan platform untuk memamerkan karya mereka dan untuk mempromosikan pesan mereka kepada khalayak yang lebih luas.
Baca juga: Sejarah Hari Puisi Nasional yang Diperingati 28 April, Mengenang Wafatnya Sastrawan Chairil Anwar
Selain itu, Hari Puisi Sedunia juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya puisi dalam membentuk masyarakat dan budaya.
Kemudian, makna penting lainnya dari Hari Puisi Sedunia adalah kesempatan untuk mempromosikan keragaman puisi dan merayakan suara unik penyair dari seluruh dunia.
Banyak negara dan budaya memiliki tradisi dan budaya puisi uniknya masing-masing, yang sering dipamerkan pada Hari Puisi Sedunia.
Hari ini memberikan kesempatan untuk mengenali keragaman puisi dan untuk meningkatkan pemahaman serta apresiasi di antara budaya yang berbeda.
Peringatan Hari Puisi Sedunia merupakan hari untuk merayakan kekuatan puisi dan mempromosikan penggunaannya sebagai platform untuk berekspresi, kreativitas, dan komunikasi.
Peringatan ini juga berfungsi sebagai kesempatan untuk mengakui dan merayakan kontribusi para penyair dan untuk mempromosikan keberagaman dan inklusi dalam masyarakat.
Baca juga: Cara Menampilkan Musikalisasi Puisi yang Kreatif, Perhatikan Hal-hal Berikut
Sejarah Hari Puisi Sedunia
UNESCO pertama kali menetapkan Hari Puisi Sedunia pada tanggal 21 Maret.
Penetapan tersebut dilakukan pada Konferensi Umum ke-30 di Paris pada tahun 1999.
Dipraktikkan sepanjang sejarah, puisi mencakup berbagai bentuk bahasa, ekspresi, dan makna yang sering diiringi oleh musik dan dilakukan pada acara-acara khusus.
Hari Puisi Sedunia merayakan salah satu bentuk ekspresi budaya dan bahasa umat manusia yang paling berharga.
Puisi akan terus menyatukan orang-orang melintasi benua dan ditemukan dalam berbagai bentuk di seluruh dunia.
Sifat universal dari ekspresi artistik ini ditunjukkan oleh sejumlah elemen yang terkait dengan puisi dalam Daftar Konvensi 2003, mulai dari Pasillo yang baru-baru ini ditulis, sebuah puisi musikal Ekuador, hingga Al-Zajal Lebanon , yang ditulis pada tahun 2014, dan Lagu Cossack Ukraina dari wilayah Dnipropetrovsk dimasukkan pada tahun 2016 dalam Daftar Perlindungan Mendesak.
Menjadi salah satu dari lima domain Konvensi 2003 , tradisi dan ekspresi lisan mencakup beragam bentuk lisan termasuk peribahasa, teka-teki, dongeng, lagu anak-anak, legenda, mitos, lagu dan puisi epik, jimat, doa, nyanyian, lagu, drama pertunjukan dan banyak lagi lainnya.
Tradisi dan ekspresi lisan digunakan untuk menyampaikan pengetahuan, nilai-nilai budaya dan sosial serta memori kolektif.
Mereka memainkan peran penting dalam menjaga budaya agar tetap hidup.
Berdasarkan survei yang dilakukan, terungkap bahwa tradisi lisan, termasuk puisi, memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari ketakutan mereka untuk sementara dan menemukan kenyamanan di rumah bersama orang-orang yang mereka cintai.
(Tribunnews.com/Latifah)