Jenazah Brigadir RAT Disarankan untuk Diautopsi, Kompolnas Sebut demi Perjelas Penyebab Kematian
Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Poengky Indarty merekomendasikan dilakukannya autopsi pada jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Poengky Indarty merekomendasikan dilakukannya autopsi pada jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).
Diketahui Brigadir RAT ditemukan tewas di pelataran rumah daerah Mampang, Jakarta Selatan, Kamis, (25/4/2024).
Poengky menyebut, rekomendasi untuk autopsi ini diperlukan untuk memperjelas penyebab dari kematian Brigadir RAT.
"Kami merekomendasikan sebaiknya dilakukannya autopsi untuk memperjelas apa penyebab kematian almarhum," kata Poengky, dilansir Kompas.com, Minggu (28/4/2024).
Lebih lanjut, Poengky menuturkan, autopsi jenazah Brigadir RAT ini tak harus dilakukan di Jakarta.
Mengingat, kini jenazah Brigadir RAT sudah diterbangkan ke Manado untuk diserahkan ke pihak keluarga.
Poengky menyebut, autopsi bisa dilakukan di Manado, sehingga pihak keluarga bisa memantau seluruh prosesnya.
"Autopsi dapat dilakukan di Jakarta atau di Manado, sehingga keluarga almarhum dapat memantau seluruh proses autopsi," ungkap Poengky.
Meski demikian, apapun keputusan keluarga nantinya, Poengky menegaskan komitmen Kompolnas untuk terus memantau proses penyelidikan dan penyidikan dari Polres Jakarta Selatan terkait kematian Brigadir RAT ini.
Poengky meminta agar Polres Jakarta Selatan bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan secara profesional, tanpa ada yang harus ditutup-tutupi.
Sebagai informasi, Brigadir RAT diduga mengakhiri hidup di sebuah mobil mewah merek Toyota Alphard yang terparkir di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Baca juga: Duka Keluarga Brigadir RAT, Sang Istri Histeris, Baju Almarhum Dipajang di Teras Rumah
Ia diduga menembakan peluru ke pelipis pala bagian kanan hingga menembus ke pelipis bagian kiri.
Usai ditemukan tewas, jenazah Brigadir RAT pun dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Pihak keluarga menolak autopsi terhadap jenazah Brigadir RAT yang merupakan anggota Satlantas Polresta Manado itu.
Atas keputusan pihak keluarga tersebut, Polres Jakarta Selatan kemudian menyerahkan jenazah Brigadir RAT kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di Manado, Sulawesi Utara.
Baca juga: Polisi Periksa HP Brigadir RAT untuk Dalami Motif Bunuh Diri, Dugaan Pembunuhan Tak Ditelisik?
Brigadir RAT Diketahui Sudah Tak di Manado Sejak Maret 2024, Minta Izin Kunjungi Kerabat di Jakarta
Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) diketahui telah meminta izinnya kepada satuannya di Satlantas Polresta Manado sejak 10 Maret 2024 lalu.
Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, mengatakan adapun Brigadir RAT meminta izin kepada satuannya itu untuk mengunjungi rumah kerabatnya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Sebelumnya yang bersangkutan menyampaikan ke kita institusi Porlesta Manado meminta izin untuk berkunjung ke kerabatnya di Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan," kata Ipda Agus saat dihubungi, Minggu (28/4/2024).
Lebih lanjut dijelaskan Agus, bahwa sejak pengajuan izin itu Brigadir RAT kata dia sudah tidak berada di Kota Manado.
Baca juga: Tewasnya Brigadir RAT Agak Janggal, Kompolnas Bakal Klarifikasi Polda Sulut: Cuti Atau Di-BKO-kan?
"Yang bersangkutan itu kalau tidak salah sekitar 10 Maret (2024) sudah tidak ada di Manado," jelasnya.
Selain itu, dijelaskan Agus sebelum mengajukan izin, Brigadir RAT masih berdinas di satuannya di Satlantas Polresta Manado.
Kata dia bahwa saat itu RAT pun masih menjalani tugas pengamanan proses Pemilu 2024.
"Masih-masih berdinas di Polresta Manado (sebelum izin). Masih ikut pengamanan Pemilu," pungkasnya.
Baca juga: Posisi Mobil Alphard Hitam Tempat Brigadir RAT Ditemukan Tewas Masih Sama dan Dipasangi Garis Polisi
Ditemukan Luka Tembak di Bagian Kepala Brigadir RAT
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menjelaskan, ditemukan adanya luka diduga luka tembak di bagian kepala Brigadir RAT pada saat ditemukan tewas di dalam mobil.
"Kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dari pelipis kanan dan pelipis kiri," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jum'at (26/4/2024).
Pada saat proses olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi juga menemukan adanya bekas tembakan di bagian atas mobil yang sebelumnya digunakan RAT.
Atas temuan tersebut dan berdasarkan hasil olah TKP polisi pun menduga bahwa korban tewas diduga akibat bunuh diri.
Baca juga: Polresta Manado: Brigadir RAT Tak Jelaskan Apa Pun Kecuali Minta Izin Mengunjungi Kerabat di Jakarta
"Kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri," pungkasnya.
Adapun pihak kepolisian juga menemukan satu senjata api berjenis HS berkaliber 9 milimeter.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahmi Ramadhan)(Kompas.com/Shinta Dwi Ayu)
Baca berita lainnya terkait Polisi Tewas di Rumah Pengusaha.