Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Kompolnas Minta Kematian Brigadir RAT Diusut Secara Transparan

Ada ketidaksesuaian keterangan antara pihak kepolisian dan keluarga terkait kematian Brigadir RAT, Kompolnas pun minta kasus ini diusut transparan.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Kompolnas Minta Kematian Brigadir RAT Diusut Secara Transparan
Kolase Tribunnews/Ist
Anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ditemukan tewas diduga karena bunuh diri dengan senjati api di dalam mobil Toyota Alphard hitam di Jalan Mampang Prapatan IV/ RT 010/02 Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024). Ada ketidaksesuaian keterangan antara pihak kepolisian dan keluarga terkait kematian Brigadir RAT, Kompolnas pun minta kasus ini diusut transparan. 

TRIBUNNEWS.COM - Ada ketidaksesuaian keterangan antara pihak kepolisian dan keluarga terkait kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).

Brigadir Ridhal Ali Tomi yang merupakan Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara itu ditemukan tewas di Jalan Mampang Prapatan IV/ RT. 010/02, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, Brigadir RAT berada di Jakarta karena tengah cuti, ada urusan keluarga atau kunjungan ke kerabatnya.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal.

Pernyataan serupa juga disampaikan Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono.

Ia menyatakan, Brigadir RAT pergi ke Jakarta untuk mengunjungi rumah kerabatnya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Namun, hal berbeda disampaikan oleh istri Brigadir RAT yang bernama Novita Husain.

Berita Rekomendasi

Ia berujar bahwa suaminya berada di Jakarta dalam rangka penugasan sebagai Bantuan Kendali Operasi (BKO). 

Menurutnya, Brigadir RAT telah bertugas sebagai BKO di Jakarta sejak 2022. 

Brigadir RAT disebut dibawa ke Jakarta oleh seorang Polwan yang enggan ia beberkan identitasnya.

Atas dasar ini, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut secara transparan.

Baca juga: Video Brigadir RAT Dikenal Sayang Anak, Istri Ragu sang Suami Akhiri Hidupnya

"Permintaan klarifikasi terutama terkait tugas almarhum, yang sementara ini terlihat ada ketidaksamaan antara menurut pihak keluarga dan Polda (Sulawesi Utara)," tutur Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim, Senin (29/4/2024), dilansir WartaKotalive.com.

"Dalam pantauan Kompolnas saat ini, meninggalnya anggota Polri RAT sementara masih diduga bunuh diri."

"Kompolnas mendorong Polda Sulut, Bid Propam, penyidik Reskrimum untuk mengusutnya secara profesional, transparan dan akuntabel," lanjutnya.

Yusuf juga meminta dugaan kematian Brigadir RAT yang mengarah ke bunuh diri mesti dapat dipastikan kembali.

Pihak keluarga, jelasnya, harus bisa mendapatkan penjelasan yang baik terkait kematian pria yang biasa dipanggil Ali ini.

"Dugaan bunuh diri tersebut harus bisa dipastikan benar atau tidak."

"Kompolnas sendiri langkah awal tentunya meminta klarifikasi, termasuk terkait tugas almarhum. Kita minta pihak keluarga dapat diberikan penjelasan secara baik," terangnya.

Sebagai informasi, Brigadir RAT diduga tewas karena bunuh diri. 

Jasadnya ditemukan di dalam sebuah mobil Alphard dengan luka tembak bagian kepala. 

Dan di lokasi kejadian ditemukan sepucuk senjata yang diduga milik korban.

Jenis senjata itu ialah Merk HS-9, Nomor H258799, Kaliber 9,9 mm, berlaku tanggal 01 Juli 2023 s/d 02 Juli 2024 yang ditandatangani Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait.

Senjata itu ditemukan di kolong kursi supir, tepatnya di kaki kanan Ali.

Brigadir RAT Pernah Mengeluh

Novita juga mengungkapkan Brigadir RAT pernah mengeluh soal pekerjaan kepadanya.

Menurutnya, sang suami sempat mengaku tidak nyaman dengan pekerjaannya. 

"Pernah lewat telepon almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ, saya juga tidak tau maksudnya apa," kata Novita, Minggu (28/4/2024), dikutip dari TribunManado.com.

Brigadir RAT, sambungnya, juga sering mengeluh ingin balik ke kampung halamannya.

Namun, keinginan Brigadir RAT untuk pulang urung terlaksana hingga ajalnya menjemput. 

"Iya. Dia suka (bilang) 'Mau balik'," kata Novita.

Adapun almarhum terakhir pulang ke Minahasa pada awal Januari 2024 saat Oshin hendak melahirkan. 

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Kompolnas Minta Polisi Usut Penyebab Kematian Brigadir RAT, Ada Beda Keterangan dari Keluarga dan TribunManado.com dengan judul: Terungkap, Ini Curhatan Brigadir Ridhal Ali Tomi Sebelum Tewas, Sempat Ungkap Hal Ini ke Istri

(Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas