Gelar National Cyber Exercise, Upayakan Kesiapan SDM Hadapi Ransomware
BSSN akan menyelenggarakan kegiatan National Cyber Exercise guna meningkatkan kapasitas kewaspadaan nasional terhadap adanya insiden siber.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN, akan menyelenggarakan kegiatan National Cyber Exercise guna meningkatkan kapasitas kewaspadaan nasional terhadap adanya insiden siber.
Hal tersebut seiring dengan pesatnya tantangan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta ancaman dan kerentanan yang dapat dieksploitasi untuk menjadi sebuah insiden siber.
Pembukaan National Cyber Exercise 2024 dilakukan oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian langsung dari Aula dr. Roebiono Kertopati Kantor BSSN Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Hinsa mengatakan saat ini keamanan siber telah menjadi isu strategis di berbagai negara, termasuk Indonesia.
“Wujud kehadiran negara dalam mencapai tujuan negara di ruang siber itulah dengan membentuk Badan Siber dan Sandi Negara,” kata Hinsa dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).
Lebih lanjut, Hinsa menyampaikan bahwa tema National Cyber Exercise kali ini adalah ransomware, salah satu jenis malware yang paling berbahaya karena kemampuannya untuk menyandera data.
“Dari lanskap ancaman siber bersifat teknis pada tahun 2023 yang telah dipublikasikan oleh BSSN, kami memprediksi bahwa di tahun 2024 ini, serangan Ransomware, Phishing, dan Advance Persistent Threat (APT) adalah tiga jenis serangan siber bersifat teknis yang akan mendominasi karena efektivitas dari serangan serta potensi keuntungan yang dapat diperoleh penyerang,” ujar Hinsa.
"Oleh sebab itu, kegiatan National Cyber Exercise ini menjadi sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri untuk menangani insiden ransomware," katanya.
Dia berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan National Cyber Exercise ini dengan baik sehingga nantinya dapat berkontribusi pada keamanan sistem elektronik melalui CSIRT masing-masing, khususnya dalam rangka penanganan insiden terkait ransomware.
Sementara itu, dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Andi Yusuf menyampaikan bahwa National Cyber Exercise merupakan kegiatan program kerja prioritas nasional yang diamanahkan pada Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN dengan target capaian kinerja sejumlah 5258 peserta.
“National Cyber Exercise ini terdiri dari 3 kegiatan yakni Indonesia Cross Sectoral Cyber Exercise, Indonesia Cross Sectoral Workshop and Table Top Exercise, dan Indonesia CSIRT Day,” ucap Andi.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kapabilitas keamanan siber CSIRT maupun instansi pengelola sistem elektronik, kegiatan opening Cross Sectoral Cyber Security #1 dilaksanakan sebagai awal dari rangkaian kegiatan National Cyber Exercise yang akan dilaksanakan selama tahun 2024.
Cross Sectoral Cyber Security #1 diawali dengan paparan dari 3 orang narasumber yaitu Pratama Dahlian Persada (Chairman CISSReC), Adi Nugroho (BSSN-CSIRT), Adi Affandi Rotib (Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemenkominfo), dengan tema yang dibawakan tentang ransomware yang dikemas dalam bentuk diskusi panel.
Baca juga: BSSN: Ransomware Masih Jadi Ancaman Sektor Keuangan di Tahun 2023
Pada hari pertama, peserta dilibatkan dalam skema simulasi Table Top Exercise (TTx) dan dilanjutkan Cyber Exercise pada hari kedua bertemakan Tanggap Insiden Ransomware.
Rencananya kegiatan National Cyber Exercise selama tahun 2024 ini akan diselenggarakan di Kalimantan Barat, Papua, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, Bali dan Jakarta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.