Misi Dagang ke Maroko Disambut Baik, Kemendag Berhasil Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar
Berhasil membawa misi dagang ke Maroko dan disambut baik, Kemendag RI berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar Rp276 Miliar.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Misi Dagang Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) mendapat respons positif dari para pelaku usaha Maroko yang tertarik menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan pelaku usaha Indonesia.
Dari misi dagang ke Maroko tersebut, Kemendag RI mencatatkan potensi transaksi USD 16,98 juta atau setara Rp276 miliar. Adapun misi dagang ke Maroko berlangsung pada 30 April 2024 dan dipimpin Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag RI Didi Sumedi.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag RI Didi Sumedi mengatakan, misi dagang ke Maroko ini bertujuan untuk memperkuat penetrasi ke pasar Afrika Utara dan membangun kerja sama bisnis dengan pelaku usaha di Maroko dan negara sekitar.
“Maka kami hadirkan para pelaku usaha Indonesia ke Maroko untuk bertemu dengan calon mitra dari Maroko dan negara sekitarnya. Antusiasme pelaku usaha di kawasan terlihat dari nilai potensi transaksi hingga Rp276 miliar dari penjajakan kerja sama bisnis (business matching),” ungkap Didi dalam keterangan persnya.
Pada penjajakan kerja sama bisnis, Didi menjelaskan, total transaksi potensial senilai Rp276 miliar diperoleh dari sektor pengolahan hasil perikanan, makanan olahan, rempah, briket, dan batu bara.
“Kami harap melalui kegiatan ini, ekspor produk Indonesia akan meningkat cukup signifikan,” tambah Didi.
Baca juga: Program Ekspor NEXT Kolaborasi Kemendag dan BEDO Resmi Diluncurkan
Pelaksanaan misi dagang ke Maroko merupakan kerja sama antara Kemendag dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Rabat. Misi dagang yang juga didukung perwakilan perdagangan di Spanyol kali ini terdiri atas forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis.
Misi dagang dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko Hasrul Azwar dan Dirjen PEN Kemendag Didi Sumedi. Pembukaan misi dagang turut dihadiri Presiden Association Marocaine Des Exportateurs (ASMEX) Hassan Sentissi El Idrissi, Konsul Kehormatan RI di Maroko, serta para importir di wilayah Maroko dan Spanyol.
Didi menambahkan, Maroko memiliki posisi yang penting bagi Indonesia. Utamanya, peran Maroko adalah mitra dagang nontradisional dan hub untuk memasuki pasar Afrika Utara.
Sebaliknya, Maroko juga memiliki potensi untuk memperluas akses pasar ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.
Terakhir, Didi pun menyampaikan harapannya untuk meningkatkan nilai ekspor dengan memanfaatkan Maroko untuk masuk ke pasar Afrika Utara.
“Potensi kerja sama Indonesia dan Maroko masih memiliki peluang yang sangat terbuka untuk dapat ditingkatkan. Terlebih, saat ini kedua negara masih dalam proses perumusan Preferential Trade Agreement (PTA) yang kami harap dapat memberikan katalis pada nilai perdagangan di kawasan Afrika Utara,” pungkas Didi. (*)
Baca juga: Kementerian Perdagangan Tetapkan Kuota Impor Bawang Putih 2024 Sebanyak 645 Ribu Ton