Respons Jokowi Terkait Wacana Jadi Penasihat Prabowo Subianto
Jokowi meminta untuk tidak ditanyakan kepadanya. Pasalnya kata Jokowi, ia masih menjabat sebagai Presiden sekarang ini.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan respons soal wacana pengaktifan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Lembaga tersebut nantinya akan diisi oleh Presiden dan Wakil Presiden yang pernah menjabat. DPA nantinya memberikan masukan kepada Presiden dan Wakil Presiden yang sedang menjabat.
Baca juga: Digabungkan Jokowi, Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Demi Bangun 3 Juta Rumah, Siapa Menterinya?
Terkait hal tersebut, Jokowi meminta untuk tidak ditanyakan kepadanya. Pasalnya kata Jokowi, ia masih menjabat sebagai Presiden sekarang ini.
"Ini saya itu masih jadi Presiden sampai 6 bulan lagi loh, masih presiden sekarang ini," katanya usai berkunjung ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Sulawesi Tenggara pada Selasa (14/5/2024).
Jokowi mengatakan saat ini, ia fokus untuk menyelesaikan sejumlah program kerja pemerintah.
Baca juga: Jokowi Soroti Kinerja Bea Cukai, akan Dibahas di Rapat Kabinet
"Sekarang masih bekerja sampai sekarang ini, ditanyakan begitu," katanya.
Sebelumnya ide untuk mengaktifkan kembali DPA muncul dari Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Ia menyampaikan soal DPA tersebut untuk merespon wacana pembentukan klub Presiden sebagai wadah komunikasi antara Presiden dan wakil presiden yang menjabat dengan Presiden dan Wapres pendahulunya.
Bamsoet berharap ide presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk membentuk Presidential Club dilembagakan.
"Malah kalau bisa (presidential club) mau diformalkan," kata Bamsoet di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (7/5/2024).
Menurut Bamsoet, Indonesia pernah memiliki Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang diisi para mantan presiden dan wakil presiden.
"Kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan kalau Pak Prabowo-nya setuju," ujarnya.
Baca juga: Kata Sekjen Gerindra Soal Wacana Dihidupkannya Kembali DPA
Namun, dia tak menyoalkan jika Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan memformalkan presidential club. Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk memutuskan.
Bamsoet menilai para pemimpin bangsa sangat penting duduk bersama berdiskusi mengenai persoalan bangsa.
“Seperti Pak SBY, Pak Jokowi ya, Bu Mega ini penting untuk melihat ke depan bagaimana persoalan bangsa ini bisa kita hadapi, bisa kita selesaikan secara gotong royong,” ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.