Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Kejanggalan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: 8 Tahun DPO Tak Tertangkap Hingga 8 Terpidana Cabut BAP

Delapan pelaku mengaku tidak mengenal dekat tiga pelaku yang masih buron. Polisi juga membantah isu keterlibatan anak oknum polisi dalam kasus ini.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in 5 Kejanggalan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon: 8 Tahun DPO Tak Tertangkap Hingga 8 Terpidana Cabut BAP
Tribunnews.com
Kasus pembunuhan Vina Cirebon kembali menuai sorotan setelah film bertajuk 'Vina: sebelum 7 Hari' tayang di bioskop. Berikut ini Tribunnews.com rangkum 5 kejanggalan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan terhadap Vina Dewi Arsita atau Vina yang terjadi pada 2016 di Cirebon, Jawa Barat lalu masih menyisakan kejanggalan.

Kejanggalan yang paling menjadi perbincangan di publik adalah masih buronnya 3 pelaku pembunuhan Vina Cirebon yang selama 8 tahun lolos dari kejaran polisi.

Baca juga: LIVE: Polisi Kembali Cari 1 Pelaku Pembunuhan Vina yang Sudah Bebas hingga Misteri Keberadaan Linda

Yang teranyar adalah secara berjemaah 8 terpidana mencabut keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Berikut ini Tribunnews.com rangkum 5 kejanggalan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon:

1. 8 Tahun DPO

Polda Jawa Barat (Jabar) akhirnya merilis tiga buronan kasus rudapaksa dan pembunuhan Vina Dewi, gadis 16 tahun asal Cirebon, Jawa Barat.

Vina dan kekasihnya, Muhammad Rizky alias Eki, dibunuh 11 orang geng motor pada 2016 silam. 

Dari 11 pelaku pembunuhan, 8 di antaranya telah berhasil ditangkap.

Berita Rekomendasi

Tujuh pelaku dihukum penjara seumur hidup, sementara satu pelaku lainnya yang masih di bawah umur divonis delapan tahun penjara.

Namun, setelah 8 tahun berlalu, polisi masih memburu tiga pelaku.

Ketiganya adalah Dani (28), Andi (31), dan Pegi alias Perong (30).

Kasus pembunuhan Vina kembali menjadi perbincangan setelah kisahnya diangkat dalam sebuah film.

Kini, polisi akhirnya mengungkap ciri-ciri tiga pelaku pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky.

Ketiga pemuda tersebut kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Jabar.

Berikut ciri-ciri 3 DPO kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky:

Pelaku 1

- Nama : PEGI alias PERONG
- Usia : 22 Tahun (2016) – 30 Tahun (2024)
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
- Ciri-Ciri Khusus : Tinggi 160, Badan Kecil, Rambut Kriting, Kulit Hitam

Pelaku 2

- Nama : ANDI
- Usia : 23 Tahun (2016) – 31 Tahun (2024)
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
- Ciri-Ciri Khusus : Tinggi 165, Badan Kecil, Rambut Lurus, Kulit Hitam

Pelaku 3

- Nama: DANI
- Usia : 20 Tahun (2016) – 28 Tahun (2024)
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
- Ciri-Ciri Khusus : Tinggi 170, Badan Sedang, Rambut Kriting, Kulit Sawo Matang

Baca juga: Sempat Ditolak 4 Kali, Keluarga Bongkar Alasan Akhirnya Izinkan Kasus Vina Diangkat Jadi Film


2. 8 Terpidana Cabut Keterangan BAP

Polda Jawa Barat mengungkap fakta jika delapan terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Vina di Cirebon, Jawa Barat mencabut keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Adapun keterangan yang dicabut salah satunya soal keberadaan tiga pelaku yang saat ini masih belum tertangkap atau buron.

"Ya benar mereka mencabut keterangannya semua, jadi berbeda keterangan mereka pada saat mereka kita BAP di Polresta Cirebon, itu mereka masih kooperatif," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).

"Tapi pada saat dilakukan pemeriksaan ulang di Polda Jabar itu mereka mencabut semua keterangannya. Termasuk pada saat persidangan mereka juga mencabut keterangannya," sambungnya.

Surawan mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan intervensi kepada delapan pelaku hingga mencabut keterangannya tersebut.

Namun, proses pendalaman akan terus dilakukan oleh jajaran Ditreskrimum Polda Jawa Barat.

"Kalau intervensi itu kan di antara mereka ya bukan di kita. Kalau mereka kita tidak tahu apakah ada intervensi atau tidak, yang jelas mereka pada saat melakukan bap di Polda Jabar maupun di persidangan itu, mereka mencabut semua keterangannya," ungkapnya.

3. Terpidana Tak Kenal Asal Usul DPO

Melansir TribunnewsBogor.com, kebuntuan pihak kepolisian memburu tiga DPO kasus pembunuhan Vina ternyata disebabkan ulah delapan pelaku lainnya yang telah ditangkap.

Hal tersebut diungkap Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan.

"Ketiga tersangka yang lain kita selama ini sudah melakukan pencarian juga. Jadi bukan saat ini saja. Kita masih mendalami terus keterangan para narapidana yang saat ini berada di Lapas, sebenarnya siapa ketiga orang ini," ujar Surawan.

Oleh karena itu, Polda Jabar kini merilis identitas dan ciri-ciri tiga DPO kasus pembunuhan Vina.

Untuk mengetahui keberadaan tiga pembunuh tersebut, Polda Jabar telah berupaya menginterogasi delapan pelaku lainnya.

"Berdasarkan keterangan pelaku memang ada tiga orang yang turut serta melakukan. Namun keterangan tersangka, mereka mengenal sepintas ketiga orang ini sehingga kita untuk mendalami perlu banyak informasi lagi," papar Surawan.

Delapan pelaku mengaku tidak mengenal dekat tiga pelaku yang masih buron.

"Mereka saat kejadian dalam kondisi mabuk sehingga kemungkinan hanya tahu nama panggilan (3 pelaku lainnya). Mereka (8 pelaku) belum tahu asal usul (3 pelaku lainnya) dari mana," imbuhnya.

Karena itu, saat merilis identitas dan ciri-ciri tiga DPO, Polda Jabar tidak menyeratakan sketsa wajah pelaku.

Surawan juga membantah isu keterlibatan anak oknum polisi dalam kasus ini.

"Yang anak anggota Polri itu justru yang korban, bukan pelaku. Si putra itu (korban pria, Eki pacar Vina) itu adalah anak dari anggota perwira Polri," jelasnya.

Baca juga: Ada Air Mani di Tubuh Vina, Apakah Bisa Percepat Tangkap 3 Pelaku yang Masih Buron? Ini Kata IPW

4. Hotman Paris Cium Kejanggalan

Pengacara kondang, Hotman Paris, ikut turun tangan membantu keluarga Vina mengungkap tiga pelaku buron ini. 

Hotman secara tegas meminta Kapolri dan Kapolda Jawa Barat segera membuka lagi penyidikan kasus tersebut dan mencari tiga tersangka yang belum tertangkap.

"Jadi imbauan kepada Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda Jabar agar kasus ini dibuka ulang penyidikannya khusus kepada tiga tersangka."

"Dan agar diamankan semua BAP dari delapan terpidana ini yang menyatakan bahwa tiga orang pelaku ini yang sudah DPO terlibat," tutur Hotman Paris di kawasan Slipi Jakarta Barat, Kamis.

Hotman menduga, ada sosok penting yang melindungi tiga orang tersebut sehingga pada tahun 2016 berhasil lolos.

Pasalnya, delapan orang yang sudah diamankan dan diadili sempat mengungkapkan bahwa tiga orang ini terlibat dalam pembunuhan Vina.

"Ini pasti ada pengaruh besar dari oknum aparat di daerah Jawa Barat ini. Karena delapan orang pelaku menyatakan ada tiga lagi pelaku, tapi kok bisa mereka mengubah BAP-nya? Bersamaan lagi merubahnya, ada apa?" terang Hotman.

"Kita sebagai ahli hukum sudah tahu lah seperti apa. Tidak usah pakai ahli hukum orang biasa pun tahu kalau ramai-ramai mengakui ada keterlibatan tiga orang itu bukan karangan," lanutnya. 

Hotman pun meminta kepada pihak kepolisian untuk kembali membuka penyidikan dan mencari tiga orang yang sempat masuk DPO.

"Jadi imbauan kami khususnya identitas tiga orang ini bisa ketahuan agar keluarganya mulai dipanggil untuk di BAP," tegasnya.

"Bila perlu semuanya narapidana ini di BAP ulang untuk mengetahui tiga identitas yang DPO ini karena ini menyentuh rasa keadilan kita di Indonesia," ujar Hotman Paris.

Baca juga: Kala 8 Kapolres dan 7 Kapolda Belum Berhasil Tangkap 3 Pelaku Pembunuh Vina Cirebon

5. Oknum Minta Hentikan Film Vina

Film Vina: Sebelum 7 Hari tengah ramai menjadi bahan perbincangan warganet. 

Imbas film yang sedang tayang di bioskop tesebut, kini kembali mengangkat atas kasus kematian Vina Cirebon yang belum tuntas. 

Pasalnya, kasus yang terjadi di tahun 2016 lalu itu masih menyisakan tiga pelaku yang belum tertangkap hingga kini.

Hotman Paris pun ingin ikut membantu mengungkap kasus tersebut.

Usut punya usut, rupanya saat proses syuting berlangsung, terdapat oknum polisi yang mendatangi lokasi syuting dan minta untuk penggarapan film tersebut jangan dilanjutkan. 

Pengakuan itu dikatakan oleh Hotman saat menggelar konferensi pers, dikutip dalam YouTube Kompas TV, Jumat (17/5/2024). 

"Pada saat mau syuting, ada oknum polisi yang datang ke lokasi agar jangan melanjutkan," ujar Hotman. 

Dheeraj Kalwani selaku produser film Vina pun juga turut membenarkan perkataan Hotman. 

Bahkan, sebelum datang ke lokasi syuting, oknum polisi tersebut pun telah berkunjung ke kediaman keluarga Vina terlebih dahulu. 

"Saya pada saat itu saya tidak ada di lokasi, tim saya yang bilang (ada oknum polisi). "

"Sebelumnya datang (ke lokasi syuting), sempat datangi ke keluarga dulu," ungkap Dheeraj Kalwani.

Sementara itu, Marliyana, kakak dari almarhumah Vina juga membenarkan adanya beberapa orang yang datang hingga mengintimidasi.

Oknum tersebut mempertanyakan keputusan keluarga yang memberi izin untuk pembuatan film Vina: Sebelum 7 Hari.

"Dia nggak bilang dari mana. Enggak pakai seragam, pakai baju bebas." 

"Dia tanya 'kenapa disetujui jadi film harusnya jangan nanti bikin nama polisi jelek' gitu," terang Marliyana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas