Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saleh Daulay Respons Pernyataan Bima Arya, Yakin PAN Dapat Lebih dari 4 Kursi Menteri

Saleh Partaonan Daulay, merespons pernyataan dari mantan Wali Kota Bogor Bima Arya yang menyatakan PAN mendapatkan 4 kursi menteri di Kabinet Prabowo.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Saleh Daulay Respons Pernyataan Bima Arya, Yakin PAN Dapat Lebih dari 4 Kursi Menteri
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Ketua DPP PAN, Saleh Daulay saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, merespons pernyataan dari mantan Wali Kota Bogor Bima Arya yang menyatakan PAN mendapatkan 4 kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Kata Saleh, pernyataan itu tidak benar, selama Prabowo Subianto selaku Presiden RI terpilih belum bicara soal angka menteri.

Sehingga menurut dia, jika ada kader parpol di KIM termasuk Bima Arya yang menyatakan jatah menteri, maka itu hanyalah sebuah harapan.

"Sebelum Prabowo menyebut angkanya maka semua isu yang beredar di luar tidak benar. kalau misal ada kader PAN yang menyebut 4, itu doa. doa dan harapan," kata Saleh saat ditemui awak media Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Meski begitu kata Saleh, jika memang pernyataan Bima Arya adalah sebuah doa, maka seharusnya berdoa lebih dari 4 menteri.

Bahkan menurut Saleh, PAN memang layak mendapatkan jatah lebih dari 4 kursi menteri.

Berita Rekomendasi

"Tapi kalau doa jangan tanggung, jangan 4, kasih tau, 5 atau 6, nah itu yang masuk akal. tapi kalo di luar itu ya doa lah anggapannya ya dianggap doa lah. Anggapannya dianggap doa, saya yakin (PAN) lebih dari 4 justru. Ya kan, namanya doa," ujar dia.

Meski begitu, Saleh menyatakan, pihaknya tidak pengin menekan atau mengintervensi soal jatah kursi menteri itu.

Sebab kata dia, perihal komposisi kabinet menteri berada pada kewenangan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

"Kalau kami menekan, memaksa, angka dan seterusnya, berarti kami tidak berkomitmen menegakkan hak dan kedaulatan presiden sebagai presiden terpilih yang memiliki hak prerogatif itu," tukas Saleh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas