Kala Demokrat dan PAN Bicara soal Kursi Menteri Pemerintahan Prabowo
Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat berbicara mengenai kursi menteri pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Jatah kursi menteri pemerintahan presiden terpilih dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus menjadi perbincangan.
Apalagi, sejumlah partai politik (parpol) lain yang sebelumnya berbeda kubu dalam Pilpres 2024 telah menunjukkan dukungannya kepada Prabowo, yaitu Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dukungan dari kedua partai tersebut tentunya berpeluang membuat jatah kursi menteri parpol lain yang sejak awal berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkurang.
Kemudian, sempat muncul sinyal-sinyal bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga akan mendukung pemerintahan Prabowo yang mana hal ini ditentang oleh Partai Gelora.
Menurut Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, pihaknya tidak terima apabila ada partai politik yang baru bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran langsung mendapat tiga kursi menteri.
Legislator Komisi IX DPR RI tersebut, mengatakan hal itu kurang tepat.
"Yang kurang tepat itu yang tidak mendukung malah dapat tiga (kursi menteri)," kata Saleh kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, partai-partai yang baru bergabung ke pemerintahan itu tidak ikut membantu pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Itu kan enggak tepat, bener nggak? Atau misalnya ngotot lebih banyak dapat, itu nggak tepat."
"Kami mengerti urusan struktur kabinet, kemudian juga urusan berapa jumlah menteri masing masing partai, itu adalah urusan hak prerogatif presiden," ucapnya.
Baca juga: Respon Zulhas Soal Isu Partainya Akan Dapat Jatah Empat Menteri: Hak Prerogatifnya Presiden Terpilih
Sebelumnya, Saleh Partaonan Daulay juga mengatakan pihaknya memiliki harapan bisa mendapat lebih dari empat kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Pernyataan Saleh itu bukan tanpa alasan, menurutnya PAN menjadi partai yang paling loyal dengan Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan, PAN bukan hanya pada Pilpres 2024 ini saja mendukung Prabowo, melainkan juga sejak Pilpres 2014 dan 2019.
"Karena gini, selama ini kan PAN sudah 3 periode nih kita dukungnya Pak Prabowo. Kita 2 periode kosong loh nggak dapat apa apa mendukung, kita berada di luar pemerintahan."
"Kemudian kita kan konsisten nih, paling loyal dengan Pak Prabowo," ujar Saleh saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Oleh sebab itu, ia menilai wajar apabila PAN memperoleh lebih dari empat kursi menteri.
Meski demikian, Saleh menyebut, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih
"Kalau PAN itu memang sudah harus dapat mestinya dalam sistem demokrasi yang ada di Indonesia wajar kalau misalnya dapat, persoalannya apakah 4,5,6 diserahkan ke Pak Prabowo."
"Itu ada di dalam konstitusi hak di dalam UUD 1945," ujar Saleh.
Sikap Demokrat
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kursi menteri pemerintahan selanjutnya kepada Prabowo.
Kendati demikian, AHY menegaskan pihaknya telah berkomitmen berjuang bersama Prabowo pada Pilpres 2024.
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih Pak Prabowo Subianto. Yang jelas kami Partai Demokrat telah memiliki komitmen, telah berjuang bersama," kata AHY kepada awak media di Bali, Rabu.
Ia menilai, Prabowo sebagai presiden terpilih tentu ingin mendapatkan dukungan penuh bukan hanya saat kampanye, melainkan juga ketika pemerintahannya berjalan nanti.
"Beliau tentu sangat berharap dukungan penuh, bukan hanya saat kampanye tetapi berjalannya pemerintahan nantinya agar sukses," ucap AHY.
Menurutnya, hal semacam itu telah disampaikan berkali-kali oleh Prabowo Subianto.
"Sehingga kami memilih untuk tidak memberikan beban apa pun, beban tambahan kepada Pak Prabowo," jelasnya.
Atas dasar itu, ia menyerahkan sepenuhnya urusan kabinet kepada Prabowo karena dirinyalah yang paling memahami kebutuhan kabinet ke depan seperti apa.
"Kami hanya bisa mempersiapkan kader-kader termasuk juga gagasan-gagasan yang bisa digunakan atau dijalankan dengan baik."
"Tentunya sesuai dengan kebutuhan dan juga prioritas yang akan beliau tentukan, 5 tahun ke depan," tegasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Rahmat/Reza/Rizki)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.