Cuaca Ekstrem Jumat 21 Juni 2024, BMKG: Potensi Hujan Lebat di Riau hingga Maluku
Sebanyak 20 wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Jumat (21/6/2024), Riau, Sumatra Selatan, hingga Lampung.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 20 wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Jumat (21/6/2024).
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 16 wilayah diperkirakan akan diguyur hujan lebat disertai angin pada Jumat, besok.
Wilayah yang diperkirakan hujan lebat itu, meliputi Riau, Kep. Riau, Sumatra Selatan, dan Lampung.
Kemudian, dua wilayah lain berpotensi hujan dapat disertai angin dan kilat, yakni Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan.
Lalu, dua wilayah lain berpotensi dilanda angin kencang.
Selengkapnya daftar wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem pada Jumat, 21 Juni 2024:
Wilayah berpotensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Riau
- Kep. Riau
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari Bmkg.go.id, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina dan samudera hindia Barat Bengkulu yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Sulawesi hingga Laut Filipina.
Kemudian, di Laut Maluku, dari Papua Barat hingga utara Maluku Utara, Samudera Pasifik utara Papua Barat, pesisir Sumatera barat hingga Bengkulu, dan perairan Barat daya Mentawai.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang dari Laut Andaman hingga Laut Cina Selatan Barat Filipina.
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Lampung pada Jumat, 21 Juni 2024
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya memanjang dari Laut Jawa utara Jawa bagian barat hingga Kepulauan Bangka Belitung dan dari Laut Cina selatan Kep bangka Belitung hingga Kepulauan Riau.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi itu.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)