Kepala BPIP: Stunting Bisa Bikin Keterbelakangan Mental dan Penyakit Kronis
BPIP berkomitmen dan bergotong royong bersama BKKBN serta kementerian/lembaga lainnya guna mengatasi kasus stunting di Indonesia.
Penulis: willy Widianto
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berkomitmen dan bergotong royong bersama BKKBN serta kementerian/lembaga lainnya guna mengatasi kasus stunting atau tengkes di Indonesia.
Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D mengatakan stunting atau tengkes sangat mengancam kelangsungan generasi penerus bangsa. Sebab, tengkes dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.
Oleh sebab itu, Prof. Yudian menekankan, persoalan tengkes merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan tepat.
“Bukan hanya perkara tinggi badan (yang kurang), paling bahaya adalah keterbelakangan mental dan terserang penyakit kronis. Tidak kita harapkan karena anak-anak adalah pemimpin masa depan," ujarnya dalam pernyataan yang diterima Tribun, Kamis (20/6/2024).
Ia menambahkan, BPIP selalu memantik peran serta masyarakat dalam menjawab permasalahan sosial, termasuk kasus stunting yang sudah menjadi program prioritas nasional.
“Selain sumber daya alam, dengan Pancasila kita punya sumber konstitusi terbaik di muka bumi. Siapapun terlahir sebagai calon Presiden RI. Masalahnya adalah SDM. Jangan sampai anak-anak kita jadi calon pemimpin yang lemah. Maka harus kita siapkan dan antisipasi dari keterbelakangan," tuturnya.
BPIP juga membagikan paket sembako makanan bergizi untuk ratusan masyarakat di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Ribuan masyarakat Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berbondong-bondong sambangi Rumah Revolusi Mental WCS Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah.
Mereka yang mayoritas ibu-ibu itu antusias akan menerima paket sembako makanan sehat dan bergizi dengan membawa anak-anak kecil mereka.
Sementara itu, Pj. Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi menyebut di daerahnya masih terdapat kasus stunting yang membutuhkan penanggulangan.
Oleh sebab itu, pihaknya telah menggalang kerja sama dengan berbagai instansi untuk mengatasi persoalan tersebut, termasuk dengan BPIP.
“Per bulan Juni 2024, kasus stunting di Kabupaten Karanganyar ditemukan di 7 kecamatan dan 24 desa. Pemkab telah menggalakkan Bapak Asuh Anak Stunting. Melalui program ini, KORPRI memberikan susu formula khusus bagi anak-anak stunting. Tercatat 77 anak menerima bantuan selama 3 bulan dan dipantau oleh Tim Cegah Stunting Kabupaten Karanganyar," paparnya.
Sejalan dengan Pj. Bupati Karanganyar, Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso menyampaikan, sejak tahun 2023, BPIP telah bergotong royong untuk menanggulangi dan mengantisipasi terjadinya kasus stunting ke berbagai daerah.
Baca juga: Kepala BPIP Ingatkan Momen Idul Adha Jangan Merusak Keberlanjutan Ekosistem Hewan
“BPIP bekerjasama dengan Pemkab. Karanganyar untuk intervensi penanganan 17 anak stunting selama 3 bulan. Paket sembako untuk masyarakat Mojogedang untuk menangani dan mengurangi kasus stunting di Kabupaten Karanganyar," jelasnya.