PPP Tak Lolos Parlemen, Massa FKKB Gotong Keranda Mayat ke Markas DPP
Massa FKKB unjuk rasa di depan Kantor DPP PPP sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan massa Forum Kader Ka'bah Bersatu (FKKB) yang merupakan kader PPP menggelar aksi massa di depan Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro 60, Menteng, Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Massa FKKB yang kompak mengenakan seragam berwarna hijau ini berkumpul di depan Kantor DPP PPP.
Kehadiran massa FKKB ini dibarengi dengan lantunan tahlil. Perwakilan massa juga terlihat menggotong keranda mayat yang dibungkus kain berwarna hijau bertuliskan ‘PPP’.
Saat tiba di depan kantor DPP PPP, massa FKKB langsung duduk bersila sambil melantunkan tahlil dan doa.
Mereka menggelar aksi sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono.
Di mana, massa menuntut Mardiono segera mundur dari jabatan Plt Ketua Umum PPP.
Massa FKKB menilai, Mardiono telah gagal memimpin partai berlambang Ka’bah tersebut.
Buntutnya, PPP tidak lolos ke parlemen Senayan.
Selain itu, mereka juga menyoroti peryataan Mardiono yang menyebut kegagalan PPP lolos ke Parlemen Senayan disebabkan ulah kader.
Padahal, massa FKKB menyebut, seluruh kader di tingkat bawah dan daerah telah berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan PPP dan bisa lolos ke Senayan.
Baca juga: Gagal Tembus ke DPR, Muncul Desakan Muktamar PPP Dipercepat
Kordinator Forum Kader Ka'bah Bersatu (FKKB), Mubarik MA mengungkapkan kekecewaannya terhadap peryataan Mardiono tersebut.
Pasalnya, dia menilai bahwa kegagalan sebuah organisasi merupakan kesalahan pemimpin, dan baru ditumpahkan ke bawahan.
Tapi, dia menilai hal itu tak ditunjukan Mardiono.
“Dan yang lebih yang disayangkan, saya sayangkan sekali, itu tidak mau diakui oleh ketua umum. Bahkan menyalahkan kami selaku caleg. Caleg kan yang disalahkan, saya salah apa? Saya tidak nyaleg kok, saya tidak nyalon kok. Itu bukan tipe seorang pemimpin buat saya,” kata Mubarik MA saat ditemui di lokasi.
“Pemimpin buat Partai Islam adalah mengakui kesalahan. Kalau mengakui kesalahan, kami juga akan terima dengan lapang dada, memang kita salah. Tapi dia tidak mengakui kesalahan, malah menjustis kesalahan adanya di bawah para caleg,” sambungnya.
Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan jika aksi kali ini turut membawa keranda mayat ke depan kantor DPP PPP.
Sebab, Mubarik menilai saat ini PPP sudah mati, karena tak lolos ke Gedung Parlemen Senayan.
“Ini adalah simbol. Keranda mayat adalah simbol matinya PPP. Karena besok PPP sudah tidak ada lagi di parlemen, karena sudah tidak lolos dalam parliamentary threshold. Ini saya anggap PPP sudah mati,” ujarnya.
Mubarik pun turut menuntut adanya regenerasi kepemimpinan di tubuh partai berlambang Ka’bah tersebut.
“Makanya harus ada kader-kader baru.
Kepemimpinan Mardiono saya anggap sudah selesai, karena kita tidak lolos parliamentary threshold,” jelasnya.
Desakan itu dimunculkannya, lanjut dia, karena khawatir PPP akan mengalami kegagalan kembali saat konstelasi Pilkada serentak pada November 2024, mendatang.
“Sudah pasti. Dia caleg bergerak saja, PPP tidak bisa mengangkat. Karena memang sistem yang dibuat tidak jelas. Saya, kami ini tidak ingin kegagalan di Pileg berimbas nanti kepada kegagalan di Pilkada. Makanya harus segera di reposisi pergantian ketua,” pungkasnya.