TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Filep Wamafma S.H., M.Hum., anggota DPD RI Dapil Papua Barat.

Filep Wamafma lahir pada 14 Juni 1978 di Biak, Provinsi Papua.

Ia adalah suami dari Yuliana Delila Marini yang memiliki empat orang anak.

Filep Wamafma sejak kecil tinggal di Papua, ia bersekolah di SD YPK Pasirputih Manokwari Irian Jaya pada 1985-1991.

Setelahnya, ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Biak Irian Jaya pada 1991 dan lulus pada 1994.

Filep lalu bersekolah di SMU YPK Oikumene Manokwari Irian Jaya pada 1995-1997.

Pada tahun 1999, Filep Wamafma lalu melanjutkan pendidikan tinggi di STIH Manokwari Papua Barat dan lulus pada 2003.

Sebelum akhirnya menempuh penddikan ke Yogyakarta, Filep Wamafma lebih dulu dipercaya menjadi Dosen Tetap Yayasan STIH Manokwari Papua Barat dengan masa kerja mulai 2004 hingga 2005.

Barulah pada 2007 ia berpindah ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan S2 di Universitas Atmajaya hingga 2008.

Pada 2007, Filep Wamafma dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua Dua II STIH Manokwari Papua Barat.

Hingga, ia kembali mendapatkan kepercayaan sebagai Wakil Ketua Satu I STIH Manokwari Papua Barat selama satu tahun.

Baca juga: Sempat Ricuh, Paripurna DPD Akhirnya Sepakati Pembahasan Revisi Tatib Dilakukan di Rapat Selanjutnya

Sebelum akhirnya terjun ke dunia politik, Filep Wamafma sempat menjadi anggota Devisi Hukum dan Humas Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua Barat pada 2009-2014.

Pada 2010, ia menjadi pelaksana Tugas KPU Kabupaten Tambrauw Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Raja Ampat.

Dirinya juga menjadi tenaga pengajar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk masa tugas 2012-2040.

Pelaksana Tugas Ketua STIH Manokwari Papua Barat pada 2014-2016 dan Ketua STIH Manokwari Papua Barat pada tahun 2015-2019 ini pun juga sempat menjadi konsultan hukum KPU Kabupaten Raja Ampat.

Namun, kesibukannya itu hanya berjalan satu tahun.

Kini, ia menjabat sebagai anggota DPD RI Dapil Papua Barat Periode 2019-2024.

Berbagai pengalaman organisasi pernah ia lakoni, berikut beberapa pengalaman Filep Wamafma di Tanah Papua.

Pengalaman Organisasi

- Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa STIH Manokwari (2002-2003)

- Sekretaris Dewan Adat Suku Biak Wilayah Manokwari (2006-2020)

- Ketua Panitia Perumus Peningkatan Status Yayasan Perguruan Tinggi Manokwari (2011-2014)

- Ketua Pembangunan Kampus STIH Manokwari Yayasan Perguruan Tinggi Manokwari (2012-2019)

- Wakil Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah B Papua Barat (2015-2018)

- Pembina Aliansi Mahasiswa Papua (2016-2018)

- Konsultan Hukum KPU Kabupaten Sorong (2016-2016)

- Penasehat Ikatan Mahasiswa Biak (2016-2019)

- Anggota Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi HUkum (2017-2019)

- Ketua Forum Jaga Papua (2017-2019).

Baca juga: Tak Cuma Sekali, Ricuh Anggota DPD saat Sidang Bahas Tatib Pernah Terjadi Tahun 2017 dan 2019

Pelatihan

Selain itu, Filep Wamafma juga sempat dipercaya menjadi pelatih di beberapa kegiatan.

- Semiloka Character Building Tenaga Akademik Perguruan Tinggi Berbasis Multi Kultural (2005-2005)

- Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instrukssional (PEKERTI) (2006-2006)

- Program Pelatihan Applied Approach (AA) (2007-2007)

- Teknik Penyusunan Anggaran Perguruan Tinggi Dengan Pendekatan Kinerja (2008-2008)

- Pelatihan Dasar Hak Asasi Manusia Bagi Panitia Pelaksana RANHAM Provinsi Papua Barat (2009-2009)

- Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (2009-2009)

- In recognition of completion of the BRIDGE Module Training (2012-2012)

- Pendidikan dan Pelatihan Perancangan Naskah Hukum (2016-2016)

- Pendidikan Auditor Hukum (2016-2016)

- Pendidikan Khusus Proves Advokad (PKPA) (2016-2016).

Ricuh di Sidang DPD

Nama Filep Wamafma kembali ramai diperbincangkan setelah ia ikut ricuh dalam Rapat Paripurna ke-12 DPD RI Masa Sidang V 2023-2024.

Palu sidang Ketua DPD RI, La Nyalla Mattaliti, bahkan nyaris direbut anggota DPD lainnya.

Insiden ini terjadi setelah sebelumnya La Nyala dihujani interupsi dari sejumlah senator.

Awalnya, sejumlah anggota DPD RI memberikan interupsi menolak perubahan tata tertib itu.

Interupsi dimulai dari anggota Filep Wamafma.

Namun, interupsi tersebut tidak direspons oleh La Nyalla. 

Tindakan La Nyalla kemudian memantik amarah sejumlah senator lain.

Hingga akhirnya, sejumlah senator pun sempat berdiri dan menggeleng-gelengkan kepala saat La Nyalla membacakan perubahan tata tertib DPD RI.

Suasana panas itu memuncak ketika La Nyalla selesai membacakan draf tata tertib tersebut.

Sejumlah senator bahkan langsung menghampiri meja La Nyalla dan menunjuk-nunjuk Ketua DPD RI tersebut.

Mereka interupsi agar La Nyalla tidak mengesahkan laporan dan draf tata tertib.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Yunita Rahmayanti/Malvyandie Haryadi)(TribunPapuaBarat/Libertus Manik Allo)