PKS Nilai Uji Coba Makan Siang Gratis di Solo Tidak Integral dan Tak Sistematis
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menilai uji coba makan siang gratis di Solo, Jawa Tengah tidak integral dan tak sistematis.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menilai uji coba makan siang gratis di Solo, Jawa Tengah tidak integral dan tak sistematis.
Ia menjelaskan, hal itu dikarenakan biaya uji coba program Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran tersebut tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo, melainkan dari Gibran Rakabuming Raka.
"Uji cobanya kan setahu saya tidak integral dan sistematis. Itu dibiayai Mas Gibran, katanya," kata Mardani, kepada wartawan di Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
"Buat saya ya uji coba nasional, ambil sampel dari 38 provinsi, ambil 4 provinsi, di yang ekonominya baik, yang kurang, kita lihat seperti apa," tambahnya.
Baca juga: Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Buka Suara soal Anggaran Makan Siang Gratis
Lebih lanjut, Mardani menilai program ini jangan dilakukan dengan terburu-buru dan perlu persiapan matang.
Menurutnya, beberapa perlu diperhatikan dari program makan siang gratis, di antaranya soal kualitas, kuantitas, waktu, dan distribusinya.
"Dari awal saya kan menggarisbawahi kita dukung Anies dan tidak pro makan siang," ungkapnya.
"Ini maksud saya hati-hati, jangan terburu-buru, laksanakan dengan matang, dan paling baik buat pilot project dulu, mudah-mudahan kalau bagus jalankan, kalau tidak, jangan takut untuk mengubah," kata Mardani.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, tiga sekolah dasar (SD) di Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), bakal menjadi lokasi uji coba program makan bergizi gratis.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dian Rineta mengatakan ketiga sekolah ini masuk dalam sesi pertama uji coba pada Kamis (25/7/2024) mendatang.
Baca juga: Ombudsman RI: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Bagus, Asal Tak Bebani Anggaran Negara
Dian menjelaskan pemilihan ketiga sekolah tersebut dilihat dari jumlah siswa dari keluarga miskin (gakin).
"Sebenarnya dari tim tidak ada kriteria. Kami dari Dinas Pendidikan maksimalkan walaupun uji coba, walapun pilot project ini sangat bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat. Sehingga kami mendorong siswa yang gakin lebih tinggi," kata Dian Rineta, saat dihubungi Minggu (21/7/2024).
Secara mekanisme nantinya, semua siswa dari kelas 1 sampai 6 akan mendapatkan uji coba.
Dikatakannya, untuk uji coba makan siang gratis tidak mengunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo.
Sehingga dia belum bisa merinci jumlah dana dalam setiap menu.
"Yang jelas bukan dari APBD, dari mas Gibran. Itu darimana kami tidak terlibat di situnya. Kami hanya, menyediakan lokasinya saja," ujarnya.