3 Poin Pesan Habib Rizieq saat Bertemu Elite Gerindra, Singgung Kasus KM 50
Sejumlah poin dibahas dalam pertemuan elite Partai Gerindra dengan eks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Sabtu (3/8/2024).
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah poin dibahas dalam pertemuan elite Partai Gerindra dengan eks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, di Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (3/8/2024) sore.
Dua elite Gerindra yang menemui Rizieq itu diantaranya Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman.
Pengacara Rizieq, Aziz Yanuar menuturkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung hangat.
Menurut Aziz, kedua belah pihak saling bertukar pikiran dalam pertemuan kemarin.
"Beliau Bang Dasco dan Bang Habiburokhman datang ke Petamburan kami sambut dengan baik dan hangat," kata Aziz dikutip dari Kompas.com, Minggu (4/8/2024).
Diketahui, dalam pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah petinggi FPI, termasuk Aziz Yanuar selaku kuasa hukum Rizieq.
Habib Rizieq juga didampingi Habib Muhammad Alatas, Habib Hanif Alatas, Habib Ali Alwi Alatas, Habib Ali Alatas, dan Novel Bamukmin.
Berikut poin-poin pesan dalam pertemuan elite Gerindra dan Rizieq Shihab, yang dirangkum Tribunnews.com:
1. Pemerintahan Prabowo-Gibran
Aziz menuturkan, Rizieq menyampaikan beberapa pesan kepada Dasco maupun Habiburokhman soal keberlangsungan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Termasuk pesan soal komposisi menteri.
Baca juga: Bebas Murni, Rizieq Shihab Terang-terangan Siap Lawan Biang Kerok yang ada di Indonesia
"Tidak melibatkan lagi para penjahat kemanusiaan dalam kabinet mendatang," ujar Aziz mengutip pesan Rizieq.
Aziz mengatakan, Rizieq juga berpesan agar pemerintah melindungi dan mengayomi masyarakat.
Selain itu, Prabowo-Gibran nanti juga diminta membentuk kabinet berdasarkan meritokrasi dan menunjuk menteri yang mumpuni sesuai di bidangnya.
2. Minta Pemerintahan Prabowo Aktif Bela Palestina
Di sisi lain, Rizieq juga meminta pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan turut aktif membela rakyat Palestina.
Pemerintah ke depan diminta menolak segala tindakan kekerasan yang dilakukan Israel.
Aziz menyebu,t dalam pertemuan tersebut pada intinya membahas soal permasalahan kebangsan dan umat ke depan.
3. Kasus KM 50 Diusut Tuntas
Rizieq juga meminta kasus tewasnya sejumlah anggota Laskar FPI dalam peristiwa KM 50 diusut tuntas.
Hal itu dilakukan agar kebenaran dan keadilan bisa ditegakkan.
"Menegakkan kebenaran dan keadilan serta tidak dzalim kepada umat islam dan masyarakat," ujar Aziz.
Rizieq sebelumnya menyatakan akan menuntut dan mengejar seluruh pihak yang terlibat dalam tewasnya 6 laskar FPI dalam insiden KM 50.
Hal itu disampaikan Rizieq sesuai dinyatakan bebas murni dari kasus yang menjeratnya pada Juni lalu.
"Dengan bebasnya saya saat ini, saya tentu akan lebih bebas melakukan penuntut kepada semua pihak yang terlibat dalam pembantaian KM 50," kata Rizieq Shihab kepada awak media saat di Bapas Jakpus, Senin (10/6/2024).
Rizieq Shihab pun secara tegas menyatakan perang terhadap pihak yang terlibat dalam kasus KM 50.
"Jadi sekali lagi saya bersumpah demi Allah saya menyatakan perang kepada semua pihak yang terlibat dalam pembantaian KM 50," ujar Rizieq Shihab.
Dia juga menyebut, akan mengejar dan menuntut siapapun pihak yang terlibat dalam kasus tewasnya enam laskar FPI itu.
Bahkan Rizieq berkelakar tak segan dibantai jika memang ada pihak yang mau menyerangnya.
"Saya tantang mereka para pembantaian KM 50, kapan lagi mau bantai saya? Saya tunggu," kata dia.
"Itu saja kalau mereka jantan mereka berani, mereka betul-betul orang-orang yang punya keberanian sebagaimana mestinya saya tunggu," ucapnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/ Adi Suhendi) (Kompas.com)