Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Ungkap Dua Syarat KIM Plus Bisa Terbentuk, Bidikan Utama PKS Bukan NasDem

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan ada dua syarat KIM Plus bisa terbentuk, di antaranya kesediaan PKS dan PKB untuk bergabung.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengamat Ungkap Dua Syarat KIM Plus Bisa Terbentuk, Bidikan Utama PKS Bukan NasDem
Tribunnews.com/ Mario Christian Sumampow
Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan ada dua syarat Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus bisa terbentuk. Pertama, kesediaan PKS dan PKB untuk bergabung. Lalu Ridwan Kamil (RK) berkenan maju di Pilkada Jakarta 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan ada dua syarat Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus bisa terbentuk.

Pertama, kesediaan PKS dan PKB untuk bergabung.

Lalu Ridwan Kamil (RK) berkenan maju di Pilkada Jakarta 2024.

Diketahui wacana KIM Plus merupakan koalisi parpol yang berisikan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) beserta sejumlah partai lainnya.

Baca juga: Makin Panas, Kakak Cak Imin Polisikan Lukman Edy yang Tuding Elite PKB Amburadul Mengelola Keuangan

Parpol-parpol tersebut berkoalisi untuk Pilkada 2024.

"Ada dua sarat KIM plus terbentuk. Pertama ada kesediaan parpol, khususnya PKS dan PKB bergabung. Tanpa itu, sulit KIM Plus terbentuk," kata Ray, Rabu (7/8/2024).

BERITA REKOMENDASI

Menurutnya bidikan utama dari KIM Plus adalah PKS.

Bila PKS bergabung, akan menguatkan posisi KIM Plus dan membuat pesaingnya kesulitan.

Kemudian syarat selanjutnya dikatakan Ray, RK bersedia maju di Pilkada Jakarta 2024.

"RK sendiri bersedia dicalonkan oleh KIM. Jika RK akhirnya menyatakan tidak bersedia, tentu saja, rencana KIM Plus ini bubar dengan sendirinya," kata Ray.

Ia juga menilai soal wacana KIM Plus tersebut, PDIP, Nasdem dan Anies Baswedan akan dibiarkan di luar koalisi.


"Jika PDIP, Anies dan Nasdem, kemungkinan masih bisa dikejar oleh RK. Jadi, NasDem bukan target utamanya," kata Ray.

Baca juga: Ridwan Kamil OTW Jakarta, KIM Plus Bersiap Deklarasi Dukungan dalam Waktu Dekat

Skema lainnya kata Ray PDIP dan PKS dibuat tetap di luar koalisi.

Tetapi Anies tidak disertakan alias calonnya figur selain Anies.

"Sebut saja Ahok. RK masih punya kemungkinan mengejar Ahok. Selisih keduanya hanya sekitar 10-15 persen. Beda dengan Anies yang mencapai 30%. Secara hukum alam, sudah sulit dikejar RK," jelasnya.

Kata Ray, Pilkada Jakarta tidak akan dibiarkan melawan kotak kosong. Itu bisa jadi bumerang bagi KIM Plus.

"Warga Jakarta akan 'marah'. Kemungkinan akan ada gerakan mencoblos kotak kosong. Bila RK kalah melawan kotak kosong, malunya bisa berlipat-lipat," kata Ray.

"Dan karir politik RK jadi terhambat. Maka tetap akan dibiarkan ada lawan tanding. Sebisa mungkin bukan Anies," terangnya.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan bahwa KIM Plus akan mendukung Ridwan Kamil untuk maju dalam pilkada di Jakarta.

"Insya Allah di KIM Plus sudah muncul satu nama yaitu Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta," kata Dasco.

Menurut Dasco, keputusan itu sudah pasti. Dia pun menegaskan, KIM Plus dibentuk bukan hanya sekadar untuk Pilkada.

"KIM Plus dibentuk untuk kemajuan Indonesia ke depan. Tidak hanya sebatas Pilkada," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas