Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Romo Benny Ajak Masyarakat Keluar dari Mentalitas Manusia Terjajah

Staf Khusus Ketua Dewan BPIP, Antonius Benny Susetyo mengajak agar seluruh masyarakat keluar dari mentalitas manusia terjajah.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Romo Benny Ajak Masyarakat Keluar dari Mentalitas Manusia Terjajah
Dok. pribadi
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengajak agar seluruh masyarakat keluar dari mentalitas manusia terjajah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengajak agar seluruh masyarakat keluar dari mentalitas manusia terjajah.

Hal ini disampaikan Benny dalam sebuah diskusi yang digelar Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah (PDNA) Kabupaten Malang di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Minggu (11/8/2024).

Awalnya, Benny mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah inspirasi gerakan muda yang mencerahkan.

"Bung Karno, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bagian dari Muhammadiyah. Ibu Fatmawati jelas bagian dari Muhammadiyah. Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya," kata Benny di lokasi.

Baca juga: Kepala BPIP Yudian Wahyudi: Jika Bersatu Sumber Daya Alam Bisa Dikelola untuk Kesejahteraan Rakyat

Dia menjelaskan, gerakan Pendidikan seperti ini sesuai dengan pengamalan nilai Pancasila pada sila ke lima.

"Keadilan sosial. Itu diwujudkan dengan juga pemerataan dalam dunia pendidikan. Kenapa? Agar mental manusia terjajah itu dihapuskan. Sumber daya alam dan manusia dijajah dengan mentalitas seperti ini, akhirnya membawa kesengsaraan, kesenjangan sosial, kemiskinan," ujar Benny.

Berita Rekomendasi

Benny mengajak semua pihak agar melawan ideologi popularisme yang dianggap menghancurkan demokrasi.

Sebab, popularisme disebut memunculkan calon-calon boneka hingga calon-calon tunggal.

"Masyarakat dengan algoritma diarahkan untuk menjadi satu suara tanpa ada suara kritis dan dialektika untuk kebaikan bersama, akhirnya Pancasila menjadi retorika saja. Nilai keadilan sosial menjadi angan-angan saja," ucapnya.

Pakar komunikasi politik ini menyatakan, para pemuda harus dapat bergerak menjadi suara-suara yang berani menyatakan jika ada kesalahan.

"Sedihnya kita saat ini, para pemuda banyak yang tidak lulus SMP. Tanpa pengetahuan dan pendidikan, demokrasi Pancasila dibajak oleh oligarki yang terkait dengan kapital. Akhirnya? Mental manusia terjajah terus dilestarikan," tutur Benny.

Baca juga: Romo Benny Sebut Calon Tunggal di Pilkada Tanda Matinya Demokrasi

Karenanya, Benny mengajak pemuda untuk melakukan refleksi menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-79.

Dia meminta agar bernegara sesuai dengan visi para pendiri bangsa serta tujuan yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

"Jadilah manusia merdeka seutuhnya. Gunakan media sosial untuk menyuarakan untuk menghancurkan mentalitas manusia terjajah ini. Belajar sejarah dengan baik, mengerti cara berpikir para pendiri dan tokoh negara kita. Jadilah petarung, bukan pecundang," ungkap Benny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas