Aktivis Lingkungan Indonesia Jadi Panelis Termuda di Forum Perempuan Dunia di Mongolia
Nala Amirah, aktivis lingkungan muda Indonesia dilibatkan sebagai panelis termuda dalam forum ini. Nala tampil pada sesi tematik pertama
Penulis: Sanusi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Perempuan Dunia atau Worlds Women Forum pertama dengan tema ‘Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau’ digelar di Ulaanbaatar, Mongolia pada 22-23 Agustus 2024.
Sebagai tuan rumah, Mongolia menegaskan komitmen terhadap hak-hak perempuan dan kesetaraan gender di tingkat global.
Forum yang diselenggarakan Kantor Presiden Mongolia, Kementerian Luar Negeri Mongolia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Mongolia Presiden Mongolia Khurelsukh Ukhnaa.
Ada enam sesi tematik yang membahas berbagai topik penting dalam forum ini, di antaranya percepatan aksi lingkungan oleh pemimpin perempuan.
Nala Amirah, aktivis lingkungan muda Indonesia dilibatkan sebagai panelis termuda dalam forum ini. Nala tampil pada sesi tematik pertama yang bertema ‘Pemimpin Perempuan Mempercepat Aksi Lingkungan’
Dalam sesi ini, pendiri Green Welfare Indonesia dan Youth Leader UN Women’s 30 for 2030 Network itu berbicara bersama beberapa tokoh penting, di antaranya Presiden Republik Slovenia Nataša Pirc Musar.
Selain itu tampil bersama Nala yaitu Direktur Urusan Eksternal Green Climate Fund, Oyun Sanjaasuren; Wakil Presiden Majelis Nasional Republik Bulgaria, Rositsa Kirova; Direktur Eksekutif Group of Women Leaders Voices, María Fernanda Espinosa Garcés; Menteri Tenaga Kerja dan Pelayanan Sosial Republik Kirgizstan, Zhyldyz Polotova; Direktur Asia Pasifik UN Women, Christine Arab; dan Anggota Parlemen dan Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Mongolia, Odontuya Saldan.
Nala menyampaikan pandangan tentang kesetaraan pemuda, menekankan pentingnya pengakuan bahwa tidak semua kaum muda memulai dari posisi yang sama.
“Banyak dari mereka menghadapi hambatan yang signifikan, baik terkait status sosial ekonomi, gender, lokasi geografis, maupun kelas sosial, yang menghalangi mereka untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam aksi iklim,” ujarnya.
Nala juga menekankan kepada pemimpin global tentang perlunya melibatkan anak muda dan perempuan secara aktif dalam upaya menghadapi perubahan iklim. Ia menegaskan, mendukung ekosistem pemuda berarti memberikan dukungan menyeluruh bagi perempuan muda.
“Baik itu dari sisi pendidikan, pembangunan kredibilitas, keterampilan, pendanaan, hingga keahlian teknis untuk memastikan mereka memiliki semua yang diperlukan untuk sukses dan memimpin di bidang yang mereka pilih,” katanya.
Baca juga: Bareng Para Pemengaruh hingga Pekerja Kreatif, ASEAN Buat Kampanye Kebaikan hingga Isu Lingkungan
Kehadiran Nala di forum ini menegaskan kontribusi signifikan yang dapat diberikan oleh pemimpin muda dalam upaya keberlanjutan global, serta pentingnya kolaborasi antar generasi dalam menghadapi tantangan-tantangan besar dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.