Tanggapi Tagar santrimenolakpolisi, Gus Ipul: Santri dan Polisi Tak Mungkin Bisa Diadu-domba
Tagar santrimenolakpolisi mulai diunggah usai aksi demo "Jateng Bergerak" di depan Balai Kota Semarang pada pada akhir Agustus lalu.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut upaya adu domba antara santri dan polisi tak mungkin bisa dilakukan.
Hal tersebut merespons soal tagar di media sosial melalui #santrimenolakpolisi
Menurut Gus Ipul, selama ini polisi dan santri NU selalu bersinergi.
"Upaya itu akan sia-sia. Santri dan polisi tidak mungkin bisa diadu-domba,” kata Gus Ipul kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).
Baca juga: Kritisi Kepemimpinan Gus Yahya, Aliansi Santri Bakal Gelar Aksi di Depan Kantor PBNU Siang Ini
Adapun Tagar santrimenolakpolisi mulai diunggah usai aksi demo "Jateng Bergerak" di depan Balai Kota Semarang pada pada akhir Agustus lalu.
Pada demo yang berakhir ricuh itu, polisi menembakkan gas air mata dan memukul mundur para massa aksi di sepanjang Jalan Pemuda.
Gus Ipul menilai, tanda ini tidak akan bertahan lama karena tidak mungkin santri bisa diadu-domba dengan polisi.
"Hubungan antara Polri dan santri sangat baik di setiap level mulai babinkamtibmas hingga Kapolri," kata dia.
Menurut Gus Ipul, di bawah Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga banyak santri madrasah maupun santri pesantren yang diterima menjadi polisi.
"Di berbagai kesempatan Kapolri sering silaturahmi dengan ulama dan kiai untuk berdiskusi dan minta saran. Bahkan sangat mudah ditemui oleh siapapun," kata Gus Ipul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.