Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bamsoet Nilai Indonesia Kehilangan Arah atas Pilihan Demokrasi

Bamsoet menilai bahwa demokrasi Indonesia kini tengah kehilangan arah atas pilihan demokrasinya.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Bamsoet Nilai Indonesia Kehilangan Arah atas Pilihan Demokrasi
ist
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan sambutannya di acara peluncuran buku berjudul Legacy MPR RI Periode 2019-2024, 4 Pilar MPR RI, dan Biografi Politik Bambang Soesatyo: Pemimpin Adaptif di Era Disrupsi, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet menilai bahwa demokrasi Indonesia kini tengah kehilangan arah atas pilihan demokrasinya.

Hal itu dikatakan Bamsoet dalam acara peluncuran buku ulang tahun ke-62 dirinya berjudul Legacy MPR RI Periode 2019-2024, 4 Pilar MPR RI, dan Biografi Politik Bambang Soesatyo: Pemimpin Adaptif di Era Disrupsi.

Awalnya, Bamsoet bicara soal upaya menyambungkan sejarah dari satu zaman ke zaman lainnya.

"Kalau kita menulis, maka kita juga membantu menyambungkan sejarah, menyambungkan dengan era kehidupan dari satu jaman ke zaman berikutnya," kata Bamsoet dalam sambutannya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).

"Kemudian, kalau Anda ingin menguasai dunia, maka membaca. Jadi, selain menulis, sering-seringlah membaca," kata Bansoet lagi

Bamsoet merasa bahwa Indonesia kehilangan arah atas pilihan demokrasinya.

Menurutnya, demokrasi Indonesia kini malah mengejar suara rakyat dalam bentuk angka belaka.

Berita Rekomendasi

"Sekarang kita tidak lagi mengejar aspirasi rakyat, mengejar kepentingan rakyat, tapi kita sekarang mengejar suara rakyat dalam bentuk angka-angka," kata dia.

Baca juga: PKS Respons Penolakan Warga Jakarta Terhadap Ridwan Kamil: Namanya Demokrasi, Boleh Saja

Politisi senior Partai Gokar itu pun menyinggung terkait kemunculan fenomena kotak kosong.

"Apa gunanya kita menyelenggarakan pemilihan langsung? Kalau semua sudah selesai, di tingkat atas, kalau rakyat hanya memilih kotak kosong, atau figurnya? Ini juga pertanyaan kritik bagi saya, bagi kita semua," tandas dia.

Dalam acara itu dihadiri oleh sejumlah tokoh, seperti Ketua DPR RI Puan Maharani.

Selain Puan, turut hadir Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Ketua KY Amzulian Rifai, Ketua Mahkamah Konstitusi 2003-2008 Jimly Asshiddiqie, dan Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas