Jokowi Minta TNI/Polri Pastikan Transisi Pemerintahan Mulus: Jangan Sampai Ada Riak yang Mengganggu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI/Polri memastikan transisi pemerintahan lancar. Jangan sampai ada riak-riak yang berpotensi mengganggu.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI/Polri memastikan transisi pemerintahan nanti dapat berjalan lancar.
Awalnya, Presiden Jokowi mengingatkan TNI/Polri bahwa saat ini Indonesia sedang berada dalam fase yang penting.
Jokowi menyebut, Oktober bulan depan, akan ada agenda pelantikan Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kemudian, pada November akan ada Pilkada serentak 2024. Oleh sebab itu, dirinya meminta TNI/Polri untuk menjaga stabilitas.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para pejabat TNI/Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2024).
"Saat ini negara kita berada dalam fase yang sangat penting, supaya kita sadar semuanya. Oktober, bulan depan itu ada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," ucap Jokowi.
"Satu bulan lebih sedikit akan ada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, November akan ada pemilihan serentak, pilkada serentak kepala daerah, baik itu gubernur, bupati, dan wali kota."
"Sehingga saya minta TNI dan Polri harus betul-betul menjaga stabilitas yang sudah terjaga sampai saat ini," imbuhnya.
Jokowi lantas meminta TNI/Polri untuk menyelesaikan permasalahan yang ada supaya tak membesar.
"Hal-hal yang kecil-kecil segera selesaikan, jangan menjadi sebuah persoalan yang membesar. Segera, secepatnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta TNI/Polri untuk mendukung transisi pemerintahan yang akan dilanjutkan Prabowo Subianto.
Baca juga: Jokowi Minta TNI/Polri Jadi Pelindung Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
Ia menekankan supaya aparat mendukung penuh transisi pemerintahan dan penyelenggaraan Pilkada 2024.
"Sekali lagi sehingga saya minta TNI dan Polri harus menjaga betul stabilitas, mendukung penuh transisi pemerintahan agar mulus pemerintahan yang saya pimpin akan dilanjutkan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto."
"Pastikan proses transisi ini berjalan dengan baik dan lancar. Jangan sampai ada riak-riak yang berpotensi mengganggu. Juga dukung penuh penyelenggaraan pilkada, jaga netralitas, jaga situasi agar tetap kondusif," ujarnya.
Alasan Jokowi Beri Arahan kepada TNI/Polri di IKN
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan alasannya memberikan pengarahan kepada TNI/Polri di IKN.
Menurutnya, tiga minggu lalu, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keinginan kepadanya untuk memberikan arahan kepada para pejabat TNI/Polri di IKN.
Pasalnya, Panglima dan Kapolri menyebut, banyak pejabat setingkat Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, dan Kapolres yang belum mengetahui bagaimana progres pembangunan IKN.
"Saya sampaikan, saya tanya di Jakarta? Ndak, Pak, kalau bisa di IKN. Kenapa harus di IKN? Karena banyak yang belum tahu, Pak, IKN."
"Hanya lihat di TV, lihat di YouTube, lihat di video, tapi pengen lihat aslinya seperti apa," kata Jokowi menceritakan dialognya dengan Panglima TNI dan Kapolri.
Jokowi kemudian mengingatkan bahwa pembangunan IKN belum jadi.
Pembangunan ibu kota baru Indonesia itu bisa memakan waktu 10 sampai 20 tahun.
Meski begitu, Jokowi menyebut, Prabowo Subianto bertekad untuk mempercepat pembangunan IKN.
"Sebentar, IKN ini belum jadi, masih dalam proses pembangunan. Mungkin bisa memakan waktu 10 tahun, 15 tahun, dan bahkan 20 tahun."
"Meskipun saya meyakini Bapak Presiden terpilih (Prabowo Subianto) pernah menyampaikan kepada saya, 'Akan saya percepat, Pak'," ucapnya menirukan apa yang pernah disampaikan Prabowo.
Jokowi lantas membeberkan alasannya memberikan arahan kepada para pejabat TNI/Polri di IKN.
Baca juga: Jokowi Minta TNI dan Polri Perbanyak Sikap Humanis, Contoh Bantu Ambilkan Rapor Anak Yatim
Alasannya, supaya para pejabat TNI/Polri mengetahui progres pembangunan kota masa depan.
Dengan begitu, mereka bisa menceritakan bagaimana kondisi IKN saat pulang ke wilayah tugas masing-masing.
"Agar apa? Agar semangat transformasi yang ada itu bisa Bapak-Ibu bawa pulang ke daerah, ke wilayah untuk dikembangkan di daerah masing-masing," ucap Jokowi.
"Baik karena di sini gedungnya harus green building, di sini transportasinya nanti harus transportasi hijau, pemakaian listrik yang kita ada sekarang ini juga dari energi hijau."
"Itulah masa depan dunia. Dunia semuanya menuju ke sana semuanya dan kita ingin juga menuju ke sana, tapi mendahului dari yang lain," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Deni)