Jelang Pelantikan, Prabowo Siapkan Nomenklatur Kementerian, Kabinet Banyak Diisi Profesional
Prabowo Subianto masih sibuk melakukan profiling terhadap sosok yang akan duduk di kabinetnya mendatang, termasuk membahas nomenklatur kementerian.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang pelantikannya menjadi Presiden ke-8 RI yang kurang dari 40 hari lagi, Prabowo Subianto masih sibuk melakukan profiling terhadap sosok yang akan duduk di kabinetnya mendatang, termasuk menyiapkan nomenklatur kementerian.
Kesibukan Prabowo ini disampaikan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi rencana pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati itu sebelumnya disampaikan oleh Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. Namun Dasco kemudian membantah pernyataan koleganya itu.
Dasco bilang, dirinya bingung dengan adanya kabar Prabowo akan menemui Megawati sebelum pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Kita juga bingung ini orang luar lebih banyak tahu gitu loh, bagaimana pertemuan itu tanggalnya kapan," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Wakil Ketua DPR RI itu menyampaikan saat ini Prabowo masih sedang berkonsentrasi untuk menggodok nomenklatur Kementerian.
"Pak Prabowo saat ini masih konsentrasi untuk menggodok nomenklatur dan kemudian melakukan profiling orang per orang yang akan duduk di kabinet," jelasnya.
Sehingga kata Dasco, belum ada jadwal rencana pertemuan Prabowo dengan siapapun.
"Kita belum pastikan jadwal pertemuan baik dengan siapapun yang tentunya nanti akan ada jadwal tersendiri ataupun kemudian akan diputuskan apakah kemudian dalam waktu dekat atau tidak dalam waktu dekat," ujarnya.
Mengenai susunan kabinet, Dasco menyebut saat ini jumlah nomenklatur kementerian masih dalam tahap simulasi. "Jadi begini, soal berapa jumlah sampai dengan sekarang masih kita simulasikan," kata dia.
Dasco mengatakan, jika nantinya ada penambahan jumlah kementerian, maka itu bagian dari optimalisasi kerja-kerja pemerintahan mendatang.
Dasco menyebut kepastian jumlah kementerian akan diketahui pada H-7 pelantikan Prabowo sebagai presiden terpilih.
Baca juga: Sudah Diajak Diskusi Prabowo, PKB Masih Rahasiakan Jumlah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
"Soal jumlah menteri, ada yang bilang 44, ada yang bilang 42, ada bilang 40 kita juga masih melakukan simulasi. Mungkin nomenklatur maupun orang itu akan final H-7 atau H-5," ujarnya.
"Apabila di kemudian nanti kita sudah publish, lalu kemudian mengalami perubahan, padahal sekarang masih dalam tahap penggodokan," ujarnya.
Dasco mengklaim kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal lebih banyak diisi kalangan profesional atau ahli. Jatah menteri dari partai politik lebih sedikit.
"Keberadaan orang-orang profesional itu juga lebih banyak kelihatannya daripada yang kemudian dari parpol," kata Dasco.
Ia mengatakan saat ini parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) tengah mensimulasikan komposisi menteri di kabinet Prabowo. Pihaknya mempertimbangkan untuk menempatkan orang yang terbaik di posisi yang tepat.
"Ya, kan kita ini akan memenuhi janji kampanye, tentunya juga melihat tempat dan orang yang tepat," ucapnya.
Rencana Prabowo membentuk zaken kabinet atau kabinet yang diisi oleh orang-orang profesional sebelumnya juga disampaikan Ahmad Muzani.
Baca juga: 5 Info Terbaru Kabinet Prabowo-Gibran: PKB dapat Jatah Menteri hingga Pemanggilan Calon Menteri
Menurutnya, Prabowo sudah meminta parpol-parpol anggota KIM mengusulkan kalangan profesional untuk masuk menjadi menteri dalam kabinetnya.
"Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol," kata Muzani.
Dengan begitu, jabatan menteri yang diisi dari orang yang memiliki keahlian. Tak hanya itu, figur yang diusulkan harus memiliki relevansi dengan kementerian yang dipimpin.
"Sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang. Meskipun dia orang partai atau orang politik, harapannya adalah orang-orang yang ahli di bidangnya," jelas Muzani. (tribun network/igm/mam/dod)