Presiden KSPSI Temui Jokowi Bahas Kisruh Kadin hingga 2,5 Jam
Andi Gani terpantau keluar dari Istana sekitar pukul 19.21 WIB. Kepada wartawan, Andi Gani mengaku baru bertemu Presiden Jokowi sekitar 2,5 jam.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Andi Gani terpantau keluar dari Istana sekitar pukul 19.21 WIB.
Kepada wartawan, Andi Gani mengaku baru bertemu Presiden Jokowi sekitar 2,5 jam.
Dalam pertemuan tersebut banyak dibahas soal kisruh yang terjadi di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Dan Presiden Jokowi menegaskan tidak akan cawe-cawe terhadap masalah yang terjadi di Kadin.
"Saya memberikan masukan kepada presiden sebagai sahabat, saya bersama pak Jokowi sejak dari Solo, Gubernur DKI, sampai hari ini, presiden menyampaikan pemerintah tidak akan cawe cawe konflik internal Kadin," katanya.
Andi Gani mengatakan, KSPSI meminta agar jangan ada pihak pihak yang mendesak Presiden mengeluarkan Keppres mengenai Kadin. pasalnya Presiden dengan tegas mengatakan bahwa masalah Kadin diselesaikan secara internal.
"Jadi, jangan ada lagi yang mendorong presiden mengeluarkan keppres, karena presiden sudah menegaskan dikembalikan kepada internal kadin," katanya.
Baca juga: Kubu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid Terlibat Adu Pukul di Menara Kadin, Ini Kronologinya
Pihaknya, kata Andi Gani, memberikan perhatian khusus terhadap masalah Kadin.
Pasalnya, kisruh yang terjadi di Kadin akan berdampak pada buruh. Selama ini buruh berdialog masalah upah dengan Apindo yang merupakan bagian dari Kadin. Apabila Kadin kisruh, maka buruh akan bingung dalam melakukan dialog membahas masalah upah.
"Karena ini sangat berkaitan penting dengan perundingan perundingan upah ke depan, November sudah sebentar lagi, penentuan upah minimum 2025, dengan siapa kami harus berunding, dengan siapa kami harus menerima berdiskusi dengan mitra pengusaha," pungkasnya.