Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Johan Budi Bicara Pentingnya Sosok Presiden dalam Upaya Pemberantasan Korupsi

Johan Budi Sapto Pribowo bicara soal peran penting seorang presiden dalam upaya pemberantasan korupsi

Penulis: Reza Deni
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Johan Budi Bicara Pentingnya Sosok Presiden dalam Upaya Pemberantasan Korupsi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Eks Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menjawab pertanyaan wartawan di kantor KPK, Jakarta, Jumat (11/11/2016). Kedatangan Johan Budi untuk memenuhi undangan dari wadah pegawai KPK yang merayakan ulang tahun, juga membicarakan kasus proyek PLN yang mangkrak. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi Sapto Pribowo bicara soal peran penting seorang presiden dalam upaya pemberantasan korupsi.

Menurutnya, pemberantasan korupsi tidak bisa bila hanya mengandalkan pimpinan lembaga antirasuah.

"Jadi pemimpin pemberantasan korupsi tertinggi sebenarnya adalah presiden. Jadi independensi KPK itu tidak hanya ditentukan oleh lima pimpinan KPK, oleh satu pimpinan KPK, tidak mungkin. Tapi juga tergantung dari sejauh mana niat, political will, political action dari presiden. Sebab presiden sebagai kepala pemerintahan kepala negara adalah pimpinan tertinggi pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Johan saat mengikuti tes wawancara sebagai calon pimpinan KPK di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Selain membutuhkan dukungan penuh dari presiden untuk pemberantasan korupsi, Johan menilai KPK membutuhkan kekuatan di internal mereka sendiri.

KPK, dikatakan Johan, justru bisa hancur karena faktor internal bukan eksternal.

"KPK itu tidak bisa hancur dari luar. KPK itu hanya bisa jatuh oleh internal KPK sendiri," kata Johan.

BERITA REKOMENDASI

Dia memberi contoh bagaimana para pimpinan KPK periode ini kerap terlibat masalah yang erat kaitannya dengan korupsi.

"Sekarang ini ada pimpinan KPK jadi tersangka, kemudian juga ada pimpinan KPK yang kemudian ada kena pelanggaran kode etik berat yang kemudian mengundurkan diri. Jadi ada sesuatu yang salah," pungkas dia.

Diketahui, pada hari ini, Selasa (17/9/2024), pansel capim KPK menggelar tes wawancara perdana kepada sejumlah nama capim.

Mereka adalah Agus Joko Pramono, Ahmad Alamsyah Saragih, Didik Agung Widjanarko, Djoko Poerwanto, Fitroh Rohcahyanto, Harli Siregar, I Nyoman Wara, Ibnu Basuki Widodo, Ida Budhiati,  dan Johan Budi Sapto Pribowo.

Baca juga: Gaya Hidup Kepala Butik Penjualan PT Antam Disebut Berubah usai Terima Duit Korupsi Emas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas