Soal Jatah Menteri di Kabinet Prabowo, Surya Paloh: NasDem Ada di Ujung, Bukan Prioritas
Paloh menegaskan Partai NasDem bukanlah partai prioritas untuk dilibatkan dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, kalau perolehan jumlah menteri di Kabinet Prabowo-Gibran untuk NasDem bukanlah pencapaian yang ingin didapatnya.
Paloh menyebut, dirinya bersama Partai NasDem akan lebih mengutamakan para partai politik lain terlebih yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk masuk dalam susunan kabinet.
Baca juga: BREAKING NEWS DPR Sahkan Revisi UU Kementerian Negara, Kabinet Prabowo Bisa Lebih dari 34?
Pernyataan itu diakui Paloh pernah disampaikannya langsung kepada Prabowo Subianto selaku Presiden terpilih RI.
"Jawaban yang jujur saya mengutarakan kepada pak Prabowo, NasDem memberikan kesempatan kepada beliau dan kepada seluruh policy kebijakan beliau untuk memprioritaskan seluruh partai-partai politik di luar Partai NasDem untuk masuk di kabinet," kata Paloh saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Dengan begitu, Paloh menegaskan Partai NasDem bukanlah partai prioritas untuk dilibatkan dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Baca juga: Prabowo Ingin Bentuk Zaken Kabinet, PDIP Nilai Sudah Seharusnya, Demokrat Sambut Baik
Meski begitu, Paloh menilai posisi Partai NasDem nantinya meski sedikit atau tidak sama sekali di kabinet akan tetap terhormat.
Pasalnya, dalam kondisi ini, Paloh menyebut kalau NasDem menyadari soal posisi dengan lebih mementingkan agar partai politik lain yang tergabung dalam komposisi kabinet.
"Artinya NasDem bukan prioritas, itu yang saya harapkan. nah mungkin pertanyaan kenapa, sekali lagi kami bisa merasakan betapa terhormatnya posisi menjadi salah satu pembantu presiden apapun itu nomenklaturnya termasuk kabinet," kata dia.
"Tapi tidak kalah terhormat utk memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita, partai-partai politik lainnya. Jadi, kalau bisa mempertimbangkan NasDem itu paling ujung aja, paling belakang aja. Bukan nomor satu," tandas Paloh .
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh menyatakan, dirinya sudah diajak ngobrol bersama Presiden terpilih RI Prabowo Subianto terkait dengan pembahsan komposisi kabinet untuk periode 2024-2029.
Kata Paloh pembahasan dengan Prabowo itu sudah terjadi sebanyak dua sampai tiga kali pertemuan.
"Apakah sudah bicara-bicara, ada, sudah lebih dari satu kali bicara-bicara, kalau memang komunikasi dengan saya selaku Ketum NasDem itu sudah lebih paling tidak mungkin dua atau tiga kali," kata Paloh saat jumpa pers di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Cak Imin: Penentuan Kabinet Hak Prerogatif Presiden, PKB Tak Punya Kewenangan
Meski demikian, Paloh menegaskan, dirinya bersama Partai NasDem tidak menaruh target apapun untuk perolehan kursi menteri.
Paloh menyatakan, NasDem ada pada posisi menyerahkan kepada Prabowo selaku pemegang hak prerogatif dalam penyusunan kabinet.
"Jadi kita hanya menegaskan kembali sikap Partai NasDem yaitu semuanya penghormatan dan penghargaan ke hak prerogatif Presiden untuk mengatur lalu lintas komposisi nomenklatur bahkan penempatan daripada persons di dalam kabinet," kata dia.
Tak hanya itu, Paloh juga menegaskan, NasDem akan tetap menghormati terkait apa yang nantinya ditetapkan oleh Prabowo terhadap penyusunan kabinet.
Terpenting kata Paloh, NasDem akan berada dalam barisan pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran untuk periode lima tahun mendatang.
"Dengan latar belakang apapun itu, dalam berbagai komposisi apapun yang dirasakan itu tepat, kita (NasDem) hormati itu," tandas Paloh.