592 Hari Disandera KKB, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens Kini Bebas
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak 7 Februari 2023.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kapten Philip Mark Mehrtens, akhirnya menghirup udara bebas.
Kapten Philip lepas dari 'cengkraman' penyanderaan KKB pada Sabtu (21/9/2024).
Diketahui, Kapten Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak 7 Februari 2023.
Artinya, Kapten Philip disandera KKB selama 1 tahun, 7 bulan, dan 14 hari atau total 592 hari.
"Saya akhirnya sudah keluar, saya senang sekali saya sudah bisa sekarang pulang dan (bersama) keluarga saya lagi," ungkap Philip dalam jumpa pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Mimika, Sabtu.
Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu pembebasannya dari KKB.
"Terima kasih semua orang yang bantu. Hari ini jadi saya bisa keluar dengan kondisi yang sama dan sehat, terima kasih banyak semuanya," ujar Philip.
Pembebasan Philip dilakukan Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.
Penjemputan Kapten Philip dilakukan di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga. melalui soft approach atau pendekatan lunak.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto menyampaikan rasa syukur atas dibebaskannya Kapten Philip.
Baca juga: 1,5 Tahun di Hutan, Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens Kangen Makan Pizza Hingga Minuman Bersoda
Menurutnya, ini adalah buah dari koordinasi yang dilakukan secara baik oleh TNI, Polri dan masyarakat.
"Kami sangat bersyukur bahwa sandera, pilot Susi Air, telah berhasil dibebaskan dengan selamat."
"Ini adalah buah dari koordinasi yang baik antara TNI, Polri, dan dukungan masyarakat serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam keberhasilan ini," ucap Hariyanto, Sabtu.
Lebih lanjut, Hariyanto menekankan keselamatan sandera menjadi prioritas utama.
"TNI sejak awal berkomitmen untuk melakukan segala upaya guna memastikan keselamatan sandera."
"Kami mengapresiasi kesabaran dan dukungan dari keluarga korban selama proses ini berlangsung," lanjutnya.
Susi Ucap Syukur
Sementara itu pemilik Susi Air sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengungkapkan rasa syukurnya atas bebasnya Kapten Philip.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, juga mengucapkan terima kasihnya kepada Pemerintah Indonesia.
Hal tersebut, disampaikan Susi melalui akun Twitter (kini akun X) pribadinya, @susipudjiastuti.
"Susi Pudjiastuti: Alhamdulilah, Terima Kasih...Alhamdullilah Hirrabbil Alamiin. Mendapat Kabar Captain Pilot Philip Mehrtens telah kembali, sudah berada di Timika."
"Alloh Maha Besar dan Kasih. Terima kasih kami kepada Pemerintah Bapak @jokowi @prabowo @Puspen_TNI @ListyoSigitP @HumasPolri dan seluruh pihak yang telah membantu kepulangan Pilot kami," cuitnya, Sabtu.
Kata Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan keberhasilan pembebasan Kapten Philip melalui proses negosiasi yang begitu panjang.
"Ini kan proses negosiasi yang sangat panjang," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu.
Atas upaya negosiasi yang terus dilakukan itu, Jokowi pun mengapresiasi kinerja TNI-Polri.
Jokowi nengatakan TNI-Polri tidak melakukan tindakan represif dalam menangani kasus ini selama 1,5 tahun.
"Kesabaran kita untuk tidak melakukan dengan represif sehingga yang kita prioritaskan adalah keselamatan dari pilot yang disandera," jelasnya.
Tanggapan Selandia Baru
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters mengaku sangat lega dan senang mendengar kabar bebasnya Philip Mehrtens.
Terlebih, Philip bisa bebas dengan keadaan selamat dan sehat.
Baginya, kabar ini tentu juga menjadi berita yang melegakan bagi teman maupun orang terdekat pilot Susi Air itu.
"Kami merasa lega dan senang bisa mengonfirmasi bahwa Philip Mehrtens dalam keadaan aman dan sehat, serta telah berbicara dengan keluarganya."
"Berita ini pasti sangat melegakan bagi teman dan orang-orang terdekatnya," kata Peters dalam situs resmi pemerintah Selandia Baru, Sabtu (21/9/2024).
Peters mengatakan, sejumlah lembaga Pemerintah telah berkerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk pembebasan Mehrtens.
"Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan, dengan staf di Indonesia dan Wellington, telah memimpin upaya berkelanjutan dari seluruh jajaran Pemerintah untuk mengamankan pembebasan Philip Mehrtens, dan juga telah mendukung keluarganya," kata Peters.
Peters lalu menyampaikan kepada media untuk menghargai privasi keluarga Philip Mehrtens.
Menurutnya, kasus ini sangat berdampak bagi keluarga Mehrtens.
"Kasus ini sangat berdampak pada keluarga Mehrtens yang meminta privasi."
"Kami berharap media dapat menghormati permintaan mereka, dan kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut saat ini," kata Peters.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Milani Resti, Suci Bangun, Abdi Ryanda Shakti)