Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Israel - Hizbullah Memanas, Kemlu RI Catat 155 WNI Sipil Memilih Tetap Tinggal di Lebanon

Pasukan TNI di UNIFIL juga sudah menyatakan kesiapannya untuk membantu proses evakuasi tersebut

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Konflik Israel - Hizbullah Memanas, Kemlu RI Catat 155 WNI Sipil Memilih Tetap Tinggal di Lebanon
Dok. Kemlu RI
Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mencatat, total sebanyak 155 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal menetap di Lebanon. Jumlah tersebut hanya WNI sipil, tidak termasuk staf KBRI Beirut maupun pasukan TNI yang bertugas di UNIFIL, Pasukan Sementara PBB di Lebanon.

"Posisi terakhir saat ini adalah 155 WNI. Ini jumlah WNI sipil, tidak termasuk staf KBRI Beirut dan pasukan TNI di UNIFIL," kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2024).

Sejak 4 Agustus atau ketika KBRI Beirut menetapkan status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Lebanon, Kemlu sudah mengevakuasi 25 WNI pulang ke tanah air.

Sebagian besar lainnya memilih tetap tinggal di Lebanon. Mayoritas dari mereka yang memilih tinggal adalah mahasiswa. Mereka tinggal dengan alasan pribadi, salah satunya sudah menikah dan berkeluarga dengan WN Lebanon.

"Mayoritas lainnya memilih tetap tinggal di Lebanon," kata Judha. 

Baca juga: Tentara Israel Siap Invasi Darat ke Lebanon, Pemukim Israel Terluka Akibat Roket Hizbullah

Pada Kamis (26/9/2024) Kemlu RI dan Mabes TNI telah menggelar rapat teknis membahas proses evakuasi WNI.

Berita Rekomendasi

Evakuasi WNI akan dilakukan jika situasi di Lebanon semakin tereskalasi. Pasukan TNI di UNIFIL juga sudah menyatakan kesiapannya untuk membantu proses evakuasi tersebut.

Proses evakuasi WNI dari Lebanon akan turut dikoordinasikan kepada Force Commander UNIFIL, Letnan Jenderal Aroldo Lazaro Saenz.

"Jika keadaan semakin tereskalasi, pasukan TNI di UNIFIL siap memberikan dukungan proses evakuasi WNI di Lebanon, dengan tetap berkoordinasi melalui Force Commander UNIFIL," jelas Judha.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menelepon Menlu RI Retno Marsudi membahas pemulangan WNI yang ada di Lebanon, menyusul semakin masifnya serangan Israel ke negara ber-ibu kota Beirut itu.

"Saya sudah telepon ke bu Menlu, itu juga dalam proses," kata Jokowi usai melakukan Groundbreaking Delonix Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024).

Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon, dan mengajak semua negara serta PBB untuk memberikan respon terhadap serang tersebut agar tak menimbulkan korban lebih banyak lagi.

Adapun sampai saat ini, terdapat 155 WNI sipil yang tinggal menetap di Lebanon. Sejak KBRI Beirut menetapkan status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Lebanon pada 4 Agustus 2024, Kemlu dan KBRI sudah mengevakuasi 25 WNI dalam tiga gelombang ke tanah air.

Sebagian besar WNI memilih tetap tinggal di Lebanon, karena mayoritas dari mereka adalah mahasiswa. Mereka tinggal dengan alasan pribadi, sudah menikah dan berkeluarga dengan WN Lebanon.

Diketahui saat ini situasi memanas terjadi antara Israel dan Lebanon. Kedua negara saling berbalas serangan. Rentetan serangan udara dilancarkan Israel menargetkan ratusan kelompok Hizbullah di wilayah Lebanon

Militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 1.300 lokasi yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran. Lebanon membalas dengan melancarkan rentetan roket. 

Akibat konflik ini, per Selasa (24/9/2024) otoritas Lebanon mencatat jumlah korban tewas akibat bombardir Israel sebanyak 558 orang, termasuk 50 anak-anak.

Saat ini sekolah dan universitas di sebagian Lebanon ditutup sementara. Pemerintah Lebanon juga telah menyiapkan tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi dari wilayah selatan.

Beberapa serangan menghantam kawasan permukiman di kota-kota di Selatan dan Lembah Bekaa di Timur. 

Satu serangan menghantam kawasan hutan sejauh Byblos di Lebanon Tengah, lebih dari 129 km (80 mil) dari perbatasan dan Utara Beirut.

Militer Israel memperingatkan warga di Lebanon untuk menjauh dari tempat-tempat yang digunakan oleh Hizbullah.

Pemerintah Israel juga mengklaim fokus mereka akan dialihkan ke pertempuran dengan Hizbullah dalam upaya untuk memungkinkan sekitar 60.000 warga Israel yang dievakuasi dari daerah perbatasan untuk kembali ke rumah.

Sebagai informasi, selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza. 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas